Advertorial

Dihadapan Ulama, Forkopimda dan ASN, Bupati Kembali Tegaskan Komitmen Tak Jual Beli Jabatan

×

Dihadapan Ulama, Forkopimda dan ASN, Bupati Kembali Tegaskan Komitmen Tak Jual Beli Jabatan

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2019 10 24 at 4.16.51 AM

PAMEKASAN, Limadetik.com – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur Baddrut Tamam kembali menegaskan komitmennya untuk tidak ada jual beli jabatan pada kepemimpinan dirinya bersama Wabup Raja’e.

Hal itu disampaikan Baddrut saat memberi sambutan pada acara Halal Bihalal Forkopimda bersama Bapati dan seluruh ASN beserta karyawan di lingkungan Pemkab Pamekasan yang digelar di Pendopo Ronggosukowati, Kamis (13/6/2019).

Acara halal bihalal dalam rangka Idul Fitri 1440 H ini juga dihadiri kalangan alim ulama, pimpinan Ormas Islam dan pesantren di Pamekasan.

“Kami tegaskan kembali bahwa tidak ada jual beli jabatan dalam kepemimpinan kami dan Pak Wabup. Karena kami ingin menerapkan nilai nilai Islam yang baik sesuai dengan keyakinan kami. Pemerintahan yang bersih adalah fondasi terciptanya pemerintah dan pelayanan yang baik pula bagi masyarakat,” tandas Bupati muda ini.

Menurut Baddrut Tamam, pemerintahan yang bersih dan melayani akan muncul dari hasil jabatan yang bersih. Ia juga akan didasarkan pada prinsip the right man on the right pleace.

Dikatakan bahwa, Pamekasan hebat sebagaimana yang diinginkan, merupakan cita-cita mulia yang harus diikhtiarkan bersama semua elemen masyarakat.

“Pamekasan hebat yang dimaksud adalah pemerintahan yang benar benar melayani dengan etis dan profesional pada rakyat.”

“Komitmen kami urusan yang kecilpun akan tetap pada posisi tidak merasa ajimumpung sebagai bupati. Sebab kalau begitu yang terjadi akan ada jarak dan tidak ada kebersamaan dan komitmen untuk bersama memajukan Pamekasan. Apa yang ada dalam pikiran dan komitmen kami akan kami terjemahkan dalam kerja nyata,” sambung pria yang akrab dipanggil Ra Baddrut ini.

Baddrut Tamam mengungkapkan, bahwa keberhasilan kepemimpinannya harus didukung oleh aparat yang handal juga.

“Harus ada sinergi antara pimpinan yang handal dengan aparat yang handal. Jika pemimpin handal, tak didukung aparat yang handal, maka kepemimpinan akan seperti macam ompong. Bupati hanya bisa pidato saja tak terealisir karena aparatnya tidak jalan. Sabaliknya pemimpinnya lemah aparatnya yang handal, maka akan terjadi perang saudara saling rebut jabatan memanfaatkan kelemahan pemimpinnya,” terangnya.

Badrut juga menyinggung tentang peran alim ulama. Menurut dia bimbingan dan masukan dari mereka sangat penting diperhatikan. Keberhasilan pembangunan Pamekasan tidak hanya mendasarkan pada program yang bagus, namun juga diikuti bimbingan ulama dan doa minta pertolongan Allah SWT. (Arf/Yt)