LIMADETIK.COM, SUMENEP – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep Komisariat Lancaran melalui bidang Informasi dan Teknologi (Infotek) kembali menggelar sekolah jurnalistik lanjutan dengan mendatangkan Kanda Naufal Efendi yang bertindak sebagai Wartawan SerikatNews dalam menyampaikan materi.
Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Desa/Kecamatan Guluk-Guluk dengan diikuti oleh puluhan Kader Lancaran pada pukul 08.00 WIB – Selesai, Sabtu (14/1/2023).
M.Faizi, ketua bidang Infotek mengatakan, bahwa tujuan dari dilaksanakannya kegiatan sekolah jurnalistik lanjutan ini adalah ingin memperdalam khazanah keilmuan rekan-rekan kader berkaitan dengan dunia jurnalis.
“Kami tegaskan kembali, bahwa dengan dilaksanakannya sekolah jurnalistik lanjutan ini sebenarnya ingin memperdalam khazanah keilmuan rekan-rekan kader berkaitan dengan dunia jurnalis dan nantinya sebagai serapan keilmuan yang diperoleh dapat diimplementasikan di ruang himpunan notabene segala aspek kegiatan yang dianggap penting dan layak untuk dinaikkan di ranah pemberitaan” katanya.
Faizi menaruh harapan besar terhadap para kader sebisa mungkin bahkan wajib hukumnya untuk lebih meningkatkan dunia literasi dan produktif lagi dalam hal menulis, apalagi untuk Lancaran sendiri sudah tersedia Website resmi untuk dijadikan lahan berkreasi.
“Mari budayakan kembali iklim literasi di komisariat lancaran dengan menancapkan satu komitmen bulat bahwa Lancaran kedepan akan lebih diwarnai dengan dunia kepenulisan” pintanya kepada seluruh kader lancaran.
Sementara itu, Kanda Naufal Efendi dalam sesi pengantarnya menerangkan secara tegas dan lugas apa perbedaan antara berita dan opini. Karena menurutnya, orang terkadang tidak bisa membedakan mana yang disebut berita dan mana yang disebut opini.
“Berita itu adalah fakta, yang namanya fakta adalah suatu peristiwa yang benar-benar terjadi sehingga dalam perumusan berita harus melalui fase investigasi, konfirmasi kepada orang yang dianggap terlibat dalam suatu kejadian tersebut” katanya.
Semisal kata dia, dalam kegiatan sekolah jurnalistik saat ini, siapa penyelenggara kegiatannya, apa pentingnya dilaksanakan kegiatan ini dan sebagai nya.
“Maka dalam hal ini perlunya kalian melakukan proses wawancara kepada yang bersangkutan notabene pelaksana kegiatan” jelasnya.
Sedangkan opini itu lanjut Naufal, adalah sebuah pendapat seseorang mengenai satu hal, misalnya dia mencontohkan dengan kelangkaan pupuk di Sumenep.
“Menurut saya, kelangkaan pupuk di Kabupaten Sumenep disebabkan karena tidak terpenuhinya permintaan jatah pupuk sesuai RDKK ke Provinsi” ujarnya.
“Jadi, ada argumen yang berasal dari pribadi selain memang juga harus disokong oleh kutipan data-data real dari realitas yang terjadi” terangnya.
lebih lanjut mantan Ketua Umum HMI Komisariat Lancaran ini mengatakan, kegiatan tersebut dengan metode praktek, karena baginya metode praktek itu lebih efektif berbanding dengan hanya terus menerus belajar teori tanpa ada geliat untuk menulisnya.
“Sehingga dengan cara ini potensi keikutsertaan kalian bisa ditemukan dimana letak kekurangan dan kesalahan dalam tulisannya, dan selebihnya dari bentuk kekeliruan tersebut akan dijelaskan” tandasnya.
Sementara di tempat yang sama, Romli selaku peserta dalam sekolah jurnalistik tersebut mengaku sangat bahagia bisa ikut terlibat dalam kegiatan sekolah jurnalistik ini.
“Banyak keilmuan yang dapat diperoleh dan dapat mengetahui bagaimana mekanisme pembuatan berita sesuai dengan unsur kaidah jurnalistik” kata Romli.
Kegiatan berlangsung khidmat tanpa ada kendala yang menjegalnya, dan tampak antusiasme para kader fokus dalam mengikutinya.