Artikel

P2M Desa Polagan dan Program Unggulannya dalam Pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi

×

P2M Desa Polagan dan Program Unggulannya dalam Pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi

Sebarkan artikel ini
P2M Desa Polagan dan Program Unggulannya dalam Pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi
Mahasiswa IDIA Prenduan Sumenep

P2M Desa Polagan dan Program Unggulannya dalam Pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi

Oleh: Alfiansyah
Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam IDIA
_______________________________

ARTIKEL – Pelaksanaan P2M Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan merupakan salah satu rutinitas tahunan yang di selenggarakan dalam pemenuhan standarisasi matah kuliah mahasiswa dan erat kaitanya dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada poin yang ketiga yaitu Pengabdian kepada masyarakat.

Tanggal 21 oktober 2023 mahasiswa IDIA dalam pelaksanaan P2M yang terbagi atas 9 kelompok putra diberangkatkan ke Kabupaten Pemekasan Kecamatan Galis yang di tempatkan di 9 Desa salah satunya adalah Desa Polagan.

Tentunya sebelum melaksanakan P2M mahasiswa di haruskan merumuskan terlebih dahulu beberapa program kerja untuk nantinya menjadi sebuah acuan pada saat di lapangan, dalam penyusunan program kerja itu sendiri kelompok P2M Desa Polagan tetap harus mengkolerasikan terhadap paradigma pelaksanaan P2M Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan yang di kenal sebagai pendekatan A B C D yaitu Asset – Based – Community – Development.

Prinsip pendekatan A B C D adalah segalah sesuatu yang mengarah terhadap konteks pemahaman dan internalisasi aset, potensi, kekuatan, dan pendayagunaan secara mandiri dan maksimal.

Sehingga setelah adanya acuan tersebut mahasiswa P2M desa polagan membagi atas 3 model program kerja yakni program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan janga pendek, namun untuk memasukan program unggulan kedalamnya P2M Desa polagan memanfaatkan program kerja jangka panjang agar adanya keberlangsungan di tengah-tengah masyarakat yang bersifat permanen.

Diskusi mengenai program kerja apa yang cocok merupakan sebuah ruang untuk saling berbagi masukan terhadap analisa lapangan dan relevansinya terhadap perkembangan era yang nantinya menjadi sebuah tujuan utama dalam pelaksanaannya sehingga di putuskan beberapa program unggulan yang ada pada minggu kedua dan minggu keempat.

Memasuki minggu kedua dan setelah adanya hasil keputusan dalam program kerja unggulan mahasiswa P2M Desa Polagan melihat potensi UMKM dalam memproduksi keripik rajungan namun masyarakat memiliki beberapa masalah dalam proses produksi di sebabkan kripik rajungan yang bersifat musiman mengikuti sirkulasi cuaca yang hanya bisa di produksi pada saat musim penghujan, sedangkan curah hujan di daerah Madura sangatlah rendah sehingga dalam produksinya sangatlah terbatas.

Melihat hal tersebut mahasiswa P2M Desa polagan menawarkan produksi lain yang bisa di hasilkan di segala musim yaitu produksi kripik pisang coklat yang di kemas kekinian dan di pasarkan di segala lini di marketplace atau di pasar konvensional pada umumnya. Setelah adanya penawaran tersebut akhirnya UMKM Desa Polagan memproduksi kripik pisang coklat perdananya bersama Mahasiswa P2M.

Pada minggu keempat mahasiswa P2M Desa Polagan melihat masalah lain yaitu rendahnya produksi pakan mandiri yang di hasilkan oleh masyarakat sehingga timbul inisiatif agar bagaimana kemudian masyarakat dapat menghasilkan pakan mandiri dari rumah dan tentunya baik dan sehat untuk di konsumsi.

Karena pada umumnya masyarakat memiliki kemampuan untuk bertani namun di rumah-rumah warga sangat jarang ditemukan pakan mandiri yang di hasilkan, di posisi ini mahasiswa P2M Desa Polagan tidak mensosialisasikan bagaimana proses dan cara mengahsilkan pakan mandiri tersebut melainkan menjadi fasilitator dalam pengadaan pakan madiri seperti menyediakan pot dan tanaman yang di butuhkan karena adanya sebuah kepercayaan kepada warga desa polagan dalam pengelolaannya.

Dari sini mahasiswa P2M desa polagan berharap betul bagaiamana kemudian beberapa program kerja unggulan tersebut mendapatkan nilai yang baik di tengah – tengah masyarakat agar adanya keberlangsunan di dalam pelaksanaannya, karena ini merupakan salah satu cara mahasiswa di dalam pengabdiannya yaitu menjadi agen perubahan dari setiap masalah yang di alami oleh masyarakat.

Sumbangsih pemikiran yang seperti demikian adalah hal yang kecil namun ketika dilakukan secara bersama-sama akan mampu menjadi hal yang besar dan dapat membantu dari sisi prokonomian masyarakat perdesaan.