Sosbud

Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan, Nelayan Masalembu Gelar Rokat Laut

×

Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan, Nelayan Masalembu Gelar Rokat Laut

Sebarkan artikel ini
Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan, Nelayan Masalembu Gelar Rokat Laut
Perahu nelayan masalembu saat rokat laut

Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan, Nelayan Masalembu Gelar Rokat Laut

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Ekosistem laut merupakan sumber kehidupan utama masyarakat kepulauan Masalembu, untuk itu sebagai bentuk rasa syukur, Rawatan Samudra salah satu organisasi nelayan di Kecamatan Masalembu kembali menggelar acara petik laut atau rokatan dengan tema “Laut adalah anugerah, sumber kehidupan dan penentu keberlangsungan bangsa Indonesia, laut adalah masa depan yang harus kita jaga”, Senin (14/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Sunarto, Ketua Rawatan Samudra menyampaikan, kegiatan petik laut atau rawatan laut yang dikenal dengan rokat laut ini merupakan bentuk rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan nikmat kepada para nelayan saat melaut.

Serangkaian acara turut menyemarakkan berlangsungnya acara rokatan, diantaranya adalah ceramah agama yang memantik kesadaran masyarakat untuk meningkatkan rasa syukur kepada tuhan atau anugerah kekayaan laut di Kepulauan Masalembu.

“Acara petik laut ini murni hasil swadaya dan kekompakan semua nelayan Masalembu untuk menjaga tradisi, sebab menjaga tradisi salah satu upaya merawat negeri, laut terawat nelayan akan kuat” ujar Sunarto.

Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan, Nelayan Masalembu Gelar Rokat Laut
Masyarakat saat melepas rokat laut

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD dari Fraksi Nasdem, Ahmad Jauhari, Polsek, Pejabat Kecamatan, serta LBH Surabaya, Trend Asia, dan Walhi Jatim, juga Ketua kelompok organisasi nelayan di Kecamatan Masalembu.

Dalam kesempatan tersebut penceramah Ust. Moh. Abrar S.Ag, menyampaikan, laut sebagai kekayaan alam kepulauan Masalembu harus kita jaga dan dilestarikan. “Laut adalah warisan yang harus kita jaga, oleh karena itu kita harus kompak dalam menolak segala bentuk pengrusakan laut, termasuk alat tangkap ilegal seperti cantrang, bom, dan penggunaan potasium.” ungkapnya.

Dilain pihak, masyarakat Kepulauan Masalembu juga menyampaikan aspirasinya untuk mendapatkan pos pengamanan laut kepada Bupati dan Maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Permasalahan laut Masalembu kini semakin kompleks, tidak hanya soal penangkapan ikan ilegal, tapi juga menjadi jalur gelap barang-barang terlarang, seperti baru-baru ini ada temuan barang haram puluhan kilo di perairan Masalembu” Imbuh Abd. Wahid Selaku Anggota Kelompok Nelayan Rawatan Samudra.