Peran Generasi Muda Dalam Membangun Pamekasan Yang Berkelanjutan
Oleh : Irma Safitri
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
IAI Al Khairat Pamekasan
_________________________________
OPINI – Kabupaten Pamekasan, salah satu daerah di pulau madura, memiliki karakteristik masyarakat yang kaya akan budaya dan nilai-nilai tradisional. Namun, di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, dinamika sosial di wilayah ini juga mengalami pergeseran.
Sehingga peran generasi muda memiliki posisi strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah, terutama di Kabupaten Pamekasan. Sebagai kelompok yang adaptif terhadap perubahan dan inovatif dalam berpikir, pemuda Pamekasan memiliki potensi besar untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan yakni pembangunan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan keadilan sosial.
Dari segi pendidikan dan literasi, pemuda bisa menjadi agen penyebar wawasan tentang pentingnya keberlanjutan. Yang bisa dilakukakn melalui media sosial, forum diskusi, hingga kegiatan komunitas, mereka dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, mengurangi sampah plastik, atau melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas Pamekasan.
Kemampuan generasi muda dalam memanfaatkan teknologi seharusnya menjadi kekuatan untuk mendorong perubahan sosial yang positif. Banyak komunitas pemuda di Pamekasan yang kini aktif dalam kegiatan literasi, pengembangan UMKM berbasis digital, hingga pelestarian budaya lokal.
Di sektor ekonomi kreatif dan UMKM, generasi muda mampu menciptakan inovasi baru berbasis potensi lokal seperti batik Madura, hasil pertanian, atau kuliner khas Pamekasan.
Karena dengan pendekatan ramah lingkungan seperti penggunaan kemasan daur ulang atau sistem produksi yang berkelanjutan, maka mereka bisa membangun usaha yang tidak hanya menguntungkan, tapi juga bertanggung jawab secara sosial dan ekologis.
Dalam ranah politik dan kebijakan, keterlibatan pemuda penting untuk memastikan bahwa aspirasi pembangunan jangka panjang tetap selaras dengan prinsip keadilan antar generasi. Generasi muda perlu aktif dalam organisasi kepemudaan, dan bahkan lembaga legislatif agar suara mereka terdengar dalam perumusan kebijakan.
Dalam opini saya, peran ini tidak akan berjalan dengan maksimal jika tidak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, hingga pemerintah daerah. Pelibatan pemuda dalam forum-forum pengambilan keputusan sosial dan politik lokal juga perlu diperkuat.
Jangan sampai potensi besar generasi muda hanya menjadi wacana tanpa aktualisasi nyata. Namun, peran yang digerakkan oleh generasi muda akan lebih efektif jika mereka mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak tersebut.
Maka dari itu, perlu dibangun ekosistem yang mendukung keterlibatan pemuda, mulai dari pelatihan kewirausahaan, pendampingan komunitas, hingga akses terhadap teknologi dan modal usaha.
Kesimpulannya, generasi muda bukan hanya penerus pembangunan Pamekasan, tapi juga pelaku utama yang dapat membentuk arah masa depan daerah.
Dengan semangat, kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan sosial, mereka adalah motor penggerak menuju pamekasan yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan.