Sosbud

Reses Masa Sidang III, Gerindra Bondowoso Siap Tampung Aspirasi Masyarakat

×

Reses Masa Sidang III, Gerindra Bondowoso Siap Tampung Aspirasi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Reses Masa Sidang III, Gerindra Bondowoso Siap Tampung Aspirasi Masyarakat

Reses Masa Sidang III, Gerindra Bondowoso Siap Tampung Aspirasi Masyarakat

LIMADETIK.COM, BONDOWOSO – Reses anggota DPRD Kabupaten Bondowoso dari Fraksi Gerindra masa sidang III tahun 2025 yang digelar di Daerah Pemilihan (Dapil) IV, menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi.

Dalam pertemuan itu, suara petani menjadi perhatian utama. Mereka menilai persoalan irigasi masih menjadi masalah yang belum terselesaikan, terutama saat musim kemarau.

Seorang warga, Agung, menyampaikan langsung keluhannya terkait sulitnya pengairan sawah. Ia menuturkan bahwa para petani bahkan harus rela menginap di saluran air untuk memastikan aliran bisa sampai ke sawah mereka.

“Yang kita butuhkan pembangunan irigasi sekitar 200–300 meter, agar air lancar. Selain itu kami juga sangat membutuhkan pompa air. Jadi ketika kemarau tiba, petani tetap bisa mengairi sawahnya tanpa harus bersusah payah,” ungkap Agung.

Mendengar aspirasi itu, Anggota DPRD Bondowoso dari Fraksi Gerindra, Setyo Budi, merespons serius. Ia menegaskan bahwa kebutuhan irigasi memang masuk dalam skala prioritas pembangunan. Namun, semua harus menyesuaikan kekuatan anggaran daerah.

“Kalau masalah irigasi saya pastikan bisa, tapi kita perlu menunggu kekuatan anggaran di pemerintah kabupaten. Insyaallah tahun 2027 bisa kita usahakan agar petani tidak lagi khawatir soal air,” Kata Setyo Budi yang juga Ketua DPC Gerindra Bondowoso, Minggu (31/08/2025).

Selain soal irigasi, berbagai usulan lain juga mengemuka. Masyarakat mengajukan program pemberdayaan ekonomi, termasuk bantuan alat pertanian dan fasilitas untuk rumah ibadah. Menurut Setyo Budi, semua aspirasi tersebut tetap dicatat, meskipun realisasinya bertahap.

“Kalau ada program yang belum bisa terealisasi, kami mohon maaf. Karena ini sangat bergantung pada keuangan daerah. Tapi insyaallah, kalau belum tahun ini, bisa diwujudkan tahun depan. Yang penting, ketika bantuan sudah turun, tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai dijual,” tegasnya.

Politisi Gerindra itu juga membuka kesempatan bagi warga yang ingin mengajukan kebutuhan peralatan untuk masjid dan musholla, seperti genset. Namun ia mengingatkan bahwa proses pengajuan membutuhkan waktu.

“Kalau diajukan tahun 2025, kemungkinan baru bisa terealisasi tahun 2026,” katanya.

Reses tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Desa Grujugan, Taufan Firdaus. Menurutnya, kehadiran wakil rakyat langsung di tengah masyarakat merupakan bukti kepedulian yang nyata.

“Kami sangat bangga karena Pak Budi adalah wakil rakyat yang memang dekat dengan masyarakat, bahkan berdomisili di Desa Grujugan Kidul. Ini kebanggaan tersendiri, karena ketika desa punya wakil rakyat, maka pembangunan dan peningkatan ekonomi pasti menjadi prioritas,” ujar Taufan.

Suasana reses berlangsung hangat dan penuh dialog. Masyarakat tampak antusias menyampaikan berbagai masukan, sementara Setyo Budi mendengarkan dengan cermat setiap aspirasi.

Tidak hanya berbicara seremonial, reses kali ini benar-benar membuka ruang partisipasi. Para petani yang hadir merasa didengar, meskipun harus bersabar menunggu realisasi pembangunan.

Bagi warga, janji membangun irigasi pada tahun 2027 setidaknya memberi harapan baru. Di tengah tantangan sektor pertanian, harapan itu menjadi penting untuk keberlanjutan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Reses ini juga menegaskan peran DPRD sebagai jembatan antara masyarakat dengan pemerintah daerah. Aspirasi yang muncul tidak hanya sebatas catatan, tapi harus diperjuangkan agar benar-benar memberi dampak nyata.

Di tengah-tengah reses, Setyo Budi juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang. Ia menekankan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif demi kepentingan bersama.

“Menyuarakan pendapat itu adalah hak semua orang, namun jangan sampai terprovokasi. Mari kita jaga persatuan dan saling mendukung demi kesejahteraan bersama,” tutup Budi.