Dugaan Korupsi 19 Proyek RKB, H. Abdullah Hidayat Salah Satu Tokoh Yang Diperiksa
LIMADETIK.COM, SAMPANG – Penyidikan dugaan tindak pidana korupsi pada 19 proyek rehabilitasi dan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) jenjang SMP di Kabupaten Sampang terus mengerucut. Kasus yang menelan anggaran Rp 7,5 miliar dari DAK–DAU 2024 itu kini mulai menyeret sejumlah tokoh penting, salah satunya mantan Wakil Bupati Sampang, H. Abdullah Hidayat.
Kasi Pidsus Kejari Sampang, I Gede Indra Hari Prabowo, memastikan bahwa perkara tersebut telah berada pada tahap penyidikan. Ia menyebut pemeriksaan dilakukan secara bertahap terhadap berbagai pihak yang dianggap memiliki keterkaitan dengan proyek pendidikan tersebut.
“Masih dalam tahap penyidikan, dan kami terus melakukan pendalaman,” ujar Indra, Rabu (10/12/2025).
Dari rangkaian pemanggilan dan pemeriksaan, nama H. Abdullah Hidayat menjadi salah satu figur yang turut dimintai keterangannya. Indra menyebut pemeriksaan terhadap mantan Wakil Bupati Sampang itu dilakukan pada November 2025.
“Pemeriksaan dilakukan karena ada pihak sebelumnya yang menyebutkan nama tersebut, sehingga keterangannya dibutuhkan untuk menguatkan konstruksi perkara,” tegas Indra.
Selain Abdullah Hidayat, Kejari Sampang juga telah memeriksa Pj Bupati Sampang 2024, Rudi Arifiyanto. Pemanggilan keduanya dilakukan dalam upaya menelusuri dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek RKB yang tersebar di sejumlah SMP di Sampang.
Tak hanya dari unsur eksekutif, penyidik juga memeriksa tokoh legislatif, di antaranya mantan Ketua DPRD Sampang, Fadol, serta anggota DPRD aktif Agus Husnul Yakin. Keduanya telah diperiksa sejak Oktober 2025.
Indra menegaskan bahwa setiap pihak yang dipanggil memiliki relevansi langsung dengan pembangunan konstruksi hukum perkara tersebut. “Kami harus mencocokkan keterangan antar pihak yang sebelumnya telah diperiksa,” ucapnya.
Menurutnya, seluruh langkah penyidikan dilakukan untuk mengurai dugaan penyimpangan dan memastikan arah penegakan hukum atas penggunaan dana pendidikan tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap dugaan penyimpangan terungkap secara jelas,” imbuhnya.












