Antisipasi DBD Menjelang Musim Penghujan, Puskesmas Camplong Lakukan Fogging
Limadetik com, SAMPANG – Memasuki musim penghujan Puskesmas Camplong Bekerja sama dengan Pemdes Dharma Camplong, Kabupaten Sampang melakukan langkah antisipatif bahaya Demam Berdarah (DBD) dengan cara penyemprotan di rumah warga setempat. Jum’at (29/12/2023).
Kegiatan penyemprotan Fogging dilaksanakan oleh pihak Puskesmas menjelang musim hujan dan juga adanya laporan masyarakat Desa Dharma Camplong, bahwa di Dusun Loloran ada yang terkena DBD
Sebelumnya, katabAnis selaku Bidan Desa setempat mendapatkan laporan bahwa di Dusun Loloran ada salah satu warga terpapar DBD.
“Awalnya saya mendapatkan laporan dari warga, bahwa di Dusun Loloran ada yang terkena DBD, maka saya langsung melakukan koordinasi dengan Pemdes dan pihak Puskesmas,” kata Anis saat di hubungi melalui Via WhatsApp.
Sementara Suliha koordinator DBD puskesmas Camplong menyampaikan usai mendapatkan laporan langsung melakukan koordinasi dengan Pemdes termasuk keluarga pasien dengan menunjukkan hasil laboratorium pemeriksaan, bahwa pasien positif DBD baik dari rumah sakit maupun dari klinik.
“Usai melakukan penanganan, kami Koordinator DBD serta Bides melakukan PE pada lokasi penderita dan membuatkan surat permintaan fogging beserta lampiran hasil PE dan hasil laboratorium,” ungkapnya.
Terpantau saat fogging dilakukan oleh pihak Dinkes di dampingi koordinator DBD Puskesmas Camplong dan Bidan Desa serta aparat Desa di rumah penderita.
“Pelaksanaan Fogging ini dilakukan dengan jarak radius 100 Meter dari rumah penderita dan perlu diperhatikan, bahwa Fogging bukanlah solusi pertama untuk memberantas DBD, karena Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa tidak dengan jentik nyamuk,” terangnya
Untuk membasmi nyamuk dimulai dari pemberantasan sarang nyamuk atau istilah lain PSN. Karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa jika di lakukan fogging kasus DBD pasti akan teratasi.
“PSN itu dapat di lakukan dengan cara menguras bak mandi, mengecek tempat minum burung, vas bunga, menutup bak penampung air, mendaur ulang barang bekas pakai
serta pemberian bubuk Abate pada kamar mandi atau alternatif menaruh ikan ( pemakan jentik nyambuk ) di kamar mandi atau tempat penampungan air,” pungkasnya.