Apa Kabar Kota Keris
Oleh : Arisandi
Aktivis Mahasiswa Kepulauan Sapeken
ARTIKEL – Pandangan sekarang tak seindah melihat aktifis jalanan era dulu. Saat ini, di kota keris suasana pemuda kian tak seirama dengan fungsinya sendiri, ada tiga fungsi yang dikenal mulai zaman dulu sampai zaman sekarang. Generasi bangsa atau sebut saja mhasiswa, pada situasi melajunya teknologi informasi tidak di gunakan dengan semestinya pada hal yang baik, situasi sekarang malah menghasilkan infomasi baru.
Bolehlah kita berpendapat ketika melihat perkara di depan mata. Saya takut dan saya kurang nyaman dengan situasi saat ini di kota keris jika terungkapkan kembali sebutan ” inlander ” oleh orang belanda berkali-kali pada pra kemerdekaan.
Sekedar mengingatkan saja, karna di trotoar, di warung kopi, di dalam kelas kebanyakan, kita sebutkan saja mahasiswa yang pasif, padahal mengacu kepada zaman sekarang kita sdah merdeka, seperti yang di sebutkan dalam puisi bung karno, bait terakhir ” jikalau aku melihat wajah anak-anak di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar ‘pak merdeka; pak merdeka; pak merdeka!” Aku bukan lagi melihat mata manusia Aku melihat indonesia.
Ungkapan sang bapak bangsa yang menggelegar ketika berpidato, tetapi hari ini penuh dengan penindasan-penindasan yang terasa, yang memang nampak juga didepan mata. Seorang diri manusia Indonesia yang dari perut ombak dibawah terik matahari dalam keadaan takut dan bimbang saat ini, serta bertanya-tanya tentang yang menyebabkan kota tempat ku menimba cahaya ini redup dari segi intelektual.
Tidak hanya itu, tapi juga redup dari semangat sebagai regenerasi, redup bernarasi ilmiah di media sosial, redup berdiskusi meramaikan trotoar dengan bacaan buku mereka, saya takut berjalan sendiri dan berjuang tanpa kobaran semangat pemuda di kota ini.
Iman terhadap jejak aktifis indonesia juga terhadap pejuang bangsa senantiasa brada dalam literatur babgsa ini. Hal ini patut kita suarakan dengan ber api api bahwa nilai-nilai demokrat pancasila harus mencapai kesejahteraan bangsa ini.
Juga harus bagi pemuda bangsa ini baik dari pelosok desa, kota bahkan se-nusantara menyuarakan, mengaungkan, bersuara dengan tegas di setiap elemen nengri ini untuk bangsa Indonesia kedepannya dan untuk Desa kita yang terpencil.