Sosbud

Berikan Dampak Positif, Kampung Zakat Sulek Tlogosari Gelar Tasyakuran

×

Berikan Dampak Positif, Kampung Zakat Sulek Tlogosari Gelar Tasyakuran

Sebarkan artikel ini
Berikan Dampak Positif, Kampung Zakat Sulek Tlogosari Gelar Tasyakuran
Bupati Bondowoso saat memberikan potongan nasi tumpeng pada Kades Sulek

Berikan Dampak Positif, Kampung Zakat Sulek Tlogosari Gelar Tasyakuran

LIMADETIK.COM, BONDOWOSO – Tiga tahun lalu Kabupaten Bondowoso meresmikan Kampung Zakat yang berada di Dusun Legung, Desa Sulek Kecamatan Tlogosari yang konsen pada peternakan kambing.

Terbaru kampung zakat tersebut menyebut sudah mengalami peningkatan yang cukup baik dengan bertambahnya anggota dan jumlah hewan ternak dan menggelar tasyakuran yang juga dihadiri oleh Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid.

KH. Nurul Hidayat Kepala Desa Sulek sekaligus pencetus kampung zakat menyebut, sejak berdiri pada Januari 2022 silam kampung zakat tersebut cukup memberikan dampak di desanya.

“Awal berdiri untuk mengembangkan ternak dan meminimalisir bagaimana caranya ternak tidak mudah terkena penyakit” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (9/7/2025) sore.

Ada mekanisme yang cukup ketat yang ia terapkan kepada semua anggota, termasuk dalam hal menjual hewan ternak yang dimiliki agar dampak ekonomi dari peternakan tersebut bisa dirasakan.

Dirinya menekankan agar benar-benar dalam keadaan membutuhkan waktu akan menjualnya.

“Pertama untuk kebutuhan mendesak seperti untuk membayar hutang, bahkan menembus sawah yang digadaikan” terangnya pada Limadetik.com.

Pihaknya juga menyatakan memberikan peraturan tegas kepada semua anggota, dimana mereka dilarang menjual hewan ternaknya jika belum mencapai 25 ekor.

“Rumusnya harus memiliki minimal 25 ekor, baru mereka boleh menjual, jika melanggar tentu ada sanksinya” tandasnya.

Untuk saat ini, anggotanya sudah mampu menjual kambing ternaknya tiap bulan untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut dan tentunya sudah memenuhi ketentuan sebelumnya.

“Alhamdulillah anggota kami tiap bulannya sudah bisa menjual kambing, pendapatan kisaran 1,3 juta hingga 1,9 juta bisa diperoleh tergantung harga dan besar kambingnya” tuturnya.

Saat ini, anggota kelompoknya hanya sepuluh orang kini sudah bertambah menjadi 19 orang anggota dari warga desa setempat.

“Awalnya hewan ternak disini hanya 65 ekor, Alhamdulillah disini yang ada saat ini sudah mencapai 209 ekor, termasuk yang tadi malam ada beranak” ucapnya.

Terakhir pihaknya berharap, kampung zakat tersebut bisa makin mendongkrak perekonomian warganya lebih luas lagi, kemudian juga akan berinovasi bagaimana limbah atau kotoran ternak bisa bermanfaat.

“Sementara sudah bekerja sama dengan Gapoktan untuk memanfaatkan dalam pertanian organik, tentu dalam hal ini tetap butuh bantuan lebih dari pemerintah” pungkasnya.