Bubarkan Daul di Sampang, Ketua PAPEDA Badrus Sholeh Rudin Sesalkan Sikap LRI dan Satpol PP
LIMADETIK.COM, SAMPANG – Beredar video dibubarkannya masyarakat yang sedang bermain musik tradisional Daul pada hari Sabtu (30/3) kamarin memantik perhatian salah satu aktivis di Sampang.
Di ketahui giat pembubaran musik tradisional itu berdasarkan surat edaran (SE) Pemkab Sampang, salah satunya melarang adanya keramaian selama bulan puasa berlangsung termasuk hiburan musik Daul.
Dengan munculnya surat edaran tersebut memantik respon dari Laskar Relawan Indonesia (LRI) di Sampang yang membubarkan Daul dengan maksud menegakan surat edaran yang telah dibuat oleh Pemkab Sampang.
Mengingat persoalan yang dimaksud, juga memantik Ketua Pemuda Peduli Desa (PAPEDA) Badrus Sholeh Ruddin, SH. Ia menganggap situasi kondusif ini agar tetap dijaga dan tidak terkesan tebang pilih dalam menegakkan surat edaran.
Menurutnya, hiburan berupa Daul itu telah menjadi turun temurun dilakukan oleh sebagian masyarakat di kabupaten Sampang tanpa menghilangkan kewajiban menjalankan ibadah.
“Semestinya kita jaga bersama, saya khawatir hal ini berpotensi menjadi problem baru di level bawah Krn terkesan tebang pilih padahal kalau mau di telisik banyak keramaian dan maksiat lainnya tidak hanya daul combo,” ungkap Badrus.
Penertiban dan dan pembubaran daul combo tenpo hari di anggap oleh sebagian besar masyarakat adalah inkonsistensi Pemkab Sampang. Dalam hal ini Sapol PP yang semestinya patuh dan tunduk terhadap surat edaran segera laksanakan perintah surat edaran.
“Kami menyayangkan sikap LRI yang terkesan mendikte pemerintah dalam hal ini Satpol PP yang menurut saya banyak langkah bijak lainnya yang lebih menyejukkan, kalau Satpol PP tidak menjalankan tugas maka ada pihak berwenang yang tangani itu, kalau seperti ini, seperti hal nya conflik of interest yang tidak jelas akar muaranya,” lanjutnya.
“Ke depan kami harap tidak ada lagi pihak atau siapapun yang merasa ingin menumpas kegaduhan malah ternyata mereka sendiri yang ciptakan itu,” pungkasnya.