BANGKALAN, Limadetik.com — Di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur hingga saat ini masih ada ratusan desa yang berstatus tertinggal. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangkalan, Moh Fahri.
Dalam penyampaiannya bahwa desa yang berstatus tertinggal itu berdasarkan keputusan Dirjen pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dan desa no 52/2018.
Dari data tersebut desa yang masih Berkembang ada 107 desa, sedangkan desa tertinggal ada 155. Selanjutnya status sangat tertinggal ada 7 Desa, dan Desa yang sangat minim yaitu ada 4 Desa.
Sementara itu, Kecamatan Bangkalan, Desa berkembang ada 2 dan Desa tertinggal 4. Di kecamatan Socah, Desa maju 1, berkembang 7 dan tertinggal 3. Di Burneh Desa berkembang 3 dan tertinggal 8., Di Kamal, Desa maju 1, Berkembang 5, Tertinggal 4, Di Arosbaya Desa berkembang 14 dan tertinggal 4., Di Geger ada 6 Desa Berkembang dan 7 Desa tertinggal, Di kecamatan Kelampis ada 1 Desa yang maju, Masih berkembang 16 dan tertinggal15.
Selanjutnya di Kecamatan Sepulu ada 4 Desa masih berkembang dan 10 Desa tertinggal dan sangat tertinggal 1, Di Tanjung Bumi Desa berkembang 7 dan yang tertinggal ada 7 Desa, Di Kecamatan Kokop ada 9 desa masih Berkembang , dan tertinggal ada 2 Desa serta sangat tertinggal ada 2 Desa. Di Kwanyar ada 4 Desa masih berkembang dan 12 Desa masih tertinggal.
Selain itu, di Kecamatan Labang ada 7 Desa masih berkembang dan tertinggal ada 6 Desa, Di Tanah Merah ada 6 Desa yang masih berkembang dan tertinggal 17 Desa, Di Teragah ada 8 desa berkembang, dan 10 tertinggal, Di Blega 3 Desa masih berkembang dan 16 Desa tertinggal. Di Modung ada 1 Desa yang sudah maju, Berkembang 10 Desa dan 6 Desa tertinggal. Di Konang ada 3 Desa Berkembang dan tertinggal ada 10 Desa. Di Galis 10 Desa Berkembang dan tertinggal ada 7 desa serta ada 4 Desa yang masih sangat tertinggal.
Menurut Moh. Fahri dirinya masih belum mengetahui data tersebut dilihat dari indikator apa, sebab, hal itu ia mendapatkan data tersebut dari kementrian. Disamping itu Moh Fahri menilai kementerian tidak mengetahui kondisi masyarakat Bangkalan secara utuh. Sebab, kata Fahri ketika di cek ke lokasi masyarakatnya tidak kelihatan miskin.
“Saya masih belum mengetahui penilaiannya dari segi apanya, apalagi masyarakat Madura kan kalau makan tidak tiga kali, karena pagi mereka tidak makan melainkan langsung pergi ke ladang untuk bekerja,” ujarnya.
Terkait hal diatas, pihaknya akan memprioritaskan program pembangunannya ke Desa yang tertera dalam laporan kementerian yang masih dalam kategori tertinggal.
“Kedepannya Insya Allah pemerintah akan lebih fokus ke Desa yang masih tertinggal maupun yang sangat tertinggal,” terang Moh.Fahri. (ron/yd)






