Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Dialog Moderasi Beragama di Kalangan Generasi Muda di Kampus IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan

×

Dialog Moderasi Beragama di Kalangan Generasi Muda di Kampus IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan

Sebarkan artikel ini
IMG 20201113 WA0001 e1605235003552

LAMONGAN, LimaDetik.Com – Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan bekerjasama dengan Puslitbang Kemenag RI melaksanakan dialog dan workshop dengan tema “Moderasi beragama di kalangan generasi muda”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula El Musthofa Meeting Hall IAI TABAH Lamongan, (12/11/2020).

Prof. Dr. H. Moh. Ishom Yusqi, M. Ag Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI sebagai Keynote Speech menyampaikan dalam acara ini bahwa setiap umat beragama harus terus mendorong tokoh tokoh agama dan umat beragama yang lain agar secara konsisten membangun moderasi beragama secara bersama, dalam konsep moderasi beragama ada tiga model hubungan umat beragama yang disebut dengan istilah “Triologi Kerukunan Umat Beragama.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Pertama, kerukunan internal agama, kedua, kerukunan eksternal agama, ketiga, kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Sesama umat Islam harus selalu hidup rukun dan saling menerima perbedaan yang ada, selain itu kerukunan dengan umat beragama lain juga penting untuk selalu dijaga agar kemudian tercipta harmoni nasional yakni antara umat beragama bisa hidup saling berdampingan secara damai dan harmonis.

“Pemerintah akan terus mengupayakan program program dialog antar agama yang bisa dianggap sebagai jalan tengah menyelesaikan ketegangan antar kelompok dan pada akhirnya bisa menjalin kerjasama baik demi membangun bangsa dan Negara” tutur, Prof. Dr. H. Moh. Ishom Yusqi, M. Ag.

Abdul Jamil Wahab, M. Si narasumber pertama dalam acara ini menyampaikan bahwa kegiatan moderasi beragama sangat perlu dilakukan secara berkelanjutan. “Hal ini karena berdasarkan riset yang dilakukannya masih menemukan banyak sekali konflik masyarakat di Indonesia yang berkaitan erat dengan agama” katanya.

Abdul Jamil Wahab yang juga sebagai peneliti senior di Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI menegaskan bahwa Setiap masyarakat memiliki budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, budaya memiliki fungsi mempersatukan masyarakat, agama datang pada masyarakat yang telah memiliki budaya.

“Agama dan budaya tidak boleh dibenturkan, sebab agama dan budaya sama-sama memiliki nilai mempersatukan sehingga kontributif bagi pembangunan bangsa” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Alimul Muniroh, M. Ed Rektor IAI TABAH Lamongan yang menjadi narasumber kedua juga menyampaikan moderasi beragama dalam konteks pendidikan Islam, bahwa Pendidikan sebagai tempat yang rentan terhadap penyebaran ideologi radikal, seringkali Lembaga Pendidikan menjadi pilihan Efektif dalam penyebaran ide dan pemikiran, karena tidak semua Lembaga Pendidikan menyadari terhadap pengaruh penyebaran ideologi radikal & ekstrimisme kekerasan di lingkungannya. Hal ini dikarenakan Lembaga Pendidikan belum sepenuhnya merespon issue moderasi beragama sebagai issue utama.

“Untuk memberikan pemahaman moderasi beragama di lingkungan lembaga pendidikan perlu dilakukan langkah langkah seperti; Penyusunan RPP mengaitkan dengan nilai-nilai moderasi, mendesain metode pembelajaran dengan nilai-nilai moderasi dan menyusun kurikulum dengan pendekatan moderasi beragama” tegas Dr. Alimul Muniroh, M. Ed.

Muhammad Masyhur, M. Ag tokoh pemuda kabupaten Lamongan dan juga Ketua Ansor Kabupaten Lamongan sebagai narasumber ketiga menyampaikan bahwa berkaitan dengan moderasi beragama, generasi muda harus paham dan menguasai ilmu teknologi secara mendalam, hal ini karena gerakan radikalisme lebih sering dilakukan melalui via online yang kemudian disampaikan secara masif dan terstruktur.

“Saat ini dunia maya menjadi ladang dan tempat yang paling mudah untuk menyebarkan paham keagamaan yang radikal dan fundamentalis, isu isu seperti khilafah, NKRI bersyariah terus disampaikan melalui online secara terus menerus agar kemudian dibaca oleh generasi muda dan dianggap sebagai kebenaran, padahal yang disampaikan justru berlawanan dengan ideologi Negara Indonesia” terangnya.

Acara dialog dan workshop Moderasi Beragama di Kalangan Generasi Muda ini diikuti oleh Peserta dari berbagai kalangan, mahasiswa dan pemuda yang ada di Lamongan dengan moderator Moh. Khoirul Fatih, M. Ag Dosen IAI TABAH Lamongan. Turut memberikan Sambutan dalam acara ini Rizki Riyadu Taufiq, MA dari Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI serta Dr. Raikhan Wakil Rektor I IAI TABAH Lamongan.

(MK. FATIH/YD)

× How can I help you?