Nasional

Diduga Tolak Bantuan Hippa, Pj Kades Andulang Sumenep: Kami hanya Menyelamatkan

×

Diduga Tolak Bantuan Hippa, Pj Kades Andulang Sumenep: Kami hanya Menyelamatkan

Sebarkan artikel ini
IMG 20190822 WA0038

SUMENEP, limadetik.com — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI akan memberikan bantuan irigasi tahun anggaran 2019 di Desa Andulang, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Bantuan tersebut menemukan kendala. Pasalnya, Pj Kades Andulang, Said ditengarai menolak program itu.

“Karena ditolak sampai saat ini program bantuan irigasi ke Hippa itu belum bisa direalisasikan,” kata Ketua Hippa Gunung Makmur, H. Amin, Kamis (22/8/2019).

Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1096/KPTS/M/ 2018 tentang Penetapan daerah penerima program percepatan peningkatan tata guna air irigasi tahun anggaran 2019, tercatat bantuan irigasi senilai Rp 200 Juta itu Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Gunung Makmur, Dusun Accem Manis, Desa Andulang sebagai penerimanya.

Menurutnya, sesuai informasi yang diterimanya, tidak terealisasinya program tersebut lantaran Pj Kades Mandala takut untuk merealisasikan. Padahal, dua Hippa yang ada di Desa tersebut telah dipertemukan dalam satu forum.

“Kami sempat bertemu (dengan ketua Hippa satunya), difasilitasi oleh Pj Kades. Untuk Hippa yang satunya memang sudah bertahun-tahun tidak dimanfaatkan, hanya satu Hippa yang aktif yakni Gunung Makmur,” terangnya.

Pihaknya mempertanyakan alasan Pj Kades tidak mau menerima program yang sangat sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selama ini, Hippa Gunung Makmur mengaliri lahan warga lebih satu kampung dan bisa melebar ke kampung lain jika ada pembenaham irigasi.

“Kalau ketua Hippa yang sudah lama tidak beroperasi itu memang menyatakan tidak membutuhkan bantuan itu karena sudah tujuh tahun tidak aktif,” imbuhnya.

Sementara itu, Pj Kades Andulang, Said mengatakan bahwa pihaknya bukan menolak program tersebut. Program dari pusat itu turunnya tidak by name by adress, sementara di Desa Andulang itu ada dua Hippa. Jadi dua Hippa itu saling mengklaim, tapi mereka sama-sama tidak bisa menunjukkan bukti.

“Saya hanya mau menyelamatkan di bawah. Kalau saling mengklaim kan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Pihaknya mengaku telah mempertemukan dua ketua Hippa yang ada di desa setempat. Hanya saja dalam pertemuan yang difasilitasinya tidak menemukan titik temu. (hoki/yt)