SUMENEP, Limadetik.com – Selama dua bulan terakhir, perawat dengan status PTT yang bertugas di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tidak terima gaji. Padahal, seharusnya mereka menerima gaji secara rutin setiap bulannya.
“Dari bulan Juni-Juli 2018 ini kami perawat PTT tidak menerima gaji, sehingga hal ini sangat mengganggu terhadap aktifitas,” kata seorang perawat PTT yang enggan disebutkan namanya, Selasa (28/8/2018).
Bidan yang bertugas di salah satu Puskesmas di Sumenep mengungkapkan, biasanya apabila berkacamata dari tahun sebelumnya gaji perawat PTT itu hanya empat bulan pertama yang tidak lancar, setelah itu rutin setiap bulan.
“Tahun kemarin empat bulan saja yang tidak lancar dan itu hanya di awal bulan saja, dari Januari-April setelah itu lancar,” terangnya.
Ketika ditanya terkait tidak keluarnya gaji dua bulan itu yakni Juni-Juli, perawat yang bersangkutan itu mengaku belum tahu apa penyebabnya.
“Katanya masih nunggu laporan dari perawat yang dari kepulauan ngumpul dulu, itu kabar yang sampai kepada kami,” ucapnya.
Namun demikian, pihaknya berharap agar gaji itu rutin keluar setiap bulan. Bukannya apa-apa sebab perawat tidak hidup sendirian karena memiliki keluarga yang kebutuhannya harus dipenuhi.
“Sebenarnya jumlahnya tidak terlalu besar. Hanya Rp 1,8 juta per bulan. Tapi ketika nggak cair cukup mengganggu ekonomi kami,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, dr. Fatoni melalui Kabid Kepegawaian Dinas Kesehatan, Nur Insan mengaku, belum cairnya gaji perawat PTT disebabkan belum terkumpulnya tanda tangan absensi para perawat PTT tersebut.
“Karena salah satu syarat pencairan gaji perawat PTT itu adalah tanda tangan absensi. Sampai saat ini, tanda tangan perawat belum terkumpul semuanya, makanya belum bisa dicairkan,” katanya.
Berdasarkan data di Dinkes Sumenep,total perawat PTT saat ini sebanyak 231 orang, tersebar di 27 kecamatan daratan dan kepulauan.
“Gaji perawat PTT tidak setiap bulan. Kadang cair per tiga bulan,” tukasnya. (hoki/rud)