Daerah

FGD KEK Tembakau Digelar, BEM Uniba Madura Tegaskan Ini Bukan Sekadar Gagasan

×

FGD KEK Tembakau Digelar, BEM Uniba Madura Tegaskan Ini Bukan Sekadar Gagasan

Sebarkan artikel ini
FGD KEK Tembakau Digelar, BEM Uniba Madura Tegaskan Ini Bukan Sekadar Gagasan
Moh. Iskil El Fatih, Ketua pelaksana dan Menteri Luar Nrgeri BEM KM Uniba Madura

FGD KEK Tembakau Digelar, BEM Uniba Madura Tegaskan Ini Bukan Sekadar Gagasan

LIMADETIK.COM, SUMENEP — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uniba Madura bersama Komunitas Muda Madura menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau sebagai Arah Baru Ekonomi Madura” di Auditorium Jagha Tembhe, Kamis, 27 November 2025.

Kegiatan yang diawali seremonial kampus ini mempertemukan pemerintah daerah, pelaku industri, petani tembakau, akademisi, jurnalis, paguyuban rokok, masyaikh, hingga anggota DPRD dalam satu forum strategis.

Pada sesi pembukaan, prakata panitia disampaikan oleh Moh Iskil El Fatih, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri BEM KM Uniba Madura. Iskil menekankan bahwa inisiatif FGD ini lahir dari kesadaran generasi muda akan urgensi memperjuangkan tembakau sebagai kekuatan strategis ekonomi lokal.

“Hari ini kita tidak sekadar duduk dan mendengarkan. Kita sedang merawat sebuah mimpi bersama: mimpi tentang keadilan bagi petani, mimpi tentang Madura yang berdiri di atas kakinya sendiri,” ujarnya.

Iskil menegaskan, mahasiswa harus hadir sebagai motor gagasan, bukan hanya pelengkap dalam isu-isu pengembangan ekonomi. Ia menyampaikan kalaiu forum ini adalah bentuk kesadaran bahwa Pulau Madura harus diperjuangkan dengan serius dan berbasis data.

“Ini bukan sekadar acara. Ini adalah doa yang kita wujudkan menjadi masa depan Pulau Madura. Madura sudah terlalu lama berada di pinggir tata niaga tembakau. Kita ingin memastikan masa depan itu tidak dirumuskan tanpa suara anak mudanya,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa perjuangan KEK Tembakau memerlukan keberanian intelektual.

“Kita tidak turun ke jalan hari ini, tetapi kita sedang menyusun jalan itu. Jalan yang berisi data, riset, konsep, dan langkah strategis. Jika Madura ingin memiliki KEK Tembakau, maka kita (mahasiswa, red), harus menjadi generasi yang menuliskan naskahnya dan memperjuangkannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Muda Madura, Subairi Muzakki, menjelaskan bahwa KEK Tembakau merupakan strategi paling realistis untuk mengangkat Madura keluar dari status daerah termiskin di Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa potensi tembakau Madura selama ini belum pernah dikelola dalam skala besar yang memberikan nilai tambah langsung kepada masyarakat.

Rangkaian acara kemudian berlanjut pada FGD inti, membahas tata kelola tembakau, mekanisme harga, posisi petani, peluang hilirisasi industri, tekanan kebijakan pusat, hingga skema perlindungan petani melalui regulasi formal KEK. Diskusi berlangsung intens karena melibatkan seluruh pihak yang memiliki kepentingan langsung.

Melalui forum ini, BEM Uniba Madura menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal hasil FGD, menyusun rekomendasi kebijakan, dan memastikan langkah-langkah teknis berlanjut hingga ke tingkat pemerintahan. Kegiatan ini dinilai sebagai momentum awal bagi pemuda Madura untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah.