Nasional

Game Online di Sumenp Mulai Makan Korban, Remaja di Arjasa Harus Dilarikan ke Rumah Sakit

×

Game Online di Sumenp Mulai Makan Korban, Remaja di Arjasa Harus Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
ML ilustasi
foto Ilustrasi Game Online

SUMENEP, Limadetik.com — Akibat keseringan main game online seorang remaja harus menanggung akibatnya dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh.Anwar Sumenep.

Remaja yang diketahui bernama Hermanto (23) warga Dusun Kaloang, Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Sumenep, Jawa Timur itu merupakan penggemar dan pemakai berat sebuah permainan Game Online jenis Mobile Legends (ML).

Berdasarkan penuturan Ayah korban Madra’i (52) jika putranya sudah sejak lama suka dengan permainan game online, hal itu diketahuinya sejak tiga tahun terakhir.

“Setahu saya dia sejak 2016 sudah suka bermain game online, bahkan ke kamar mandi pun anak saya ini tidak lepas dengan Handphone nya untuk sekedar bermain game” kata Madra’i saat ditemui di rumah singgah warga kepulauan di Jalan semangka nomer 11, Sabtu (15/2/2020).

Madra’i menuturkan, awal sakit putranya baru sekitar dua bulan lalu tepatnya di awal tahun 2020, di mana saat itu hujan deras melanda daerah pulau Kangean dan sekitarnya. Sekira jam 18.00 Wib tepat hari Senin 6 Januari 2020 putranya tiba-tiba panas.

“Awal anak saya sakit waktu itu suhu badannya panas sekali, dan saat itu dia dalam keadaan masih bermain game online. Semapt saya tegur suruh berhenti tapi anaknya tidak menggubris hingga akhirnya tiba-tiba dia teriak merasa kesakitan” terangnya.

Selanjutnya, kata Madra’i dia membawa anaknya ke Puskesmas di Arjasa untuk mendapatkan perawatan, namun setelah skitar beberapa hari di Puskesmas belum ada perubahan yang maksimal dirinya bersama keluarga memutuskan untuk dirujuk ke RSUD Moh.Anwar Sumenep.

“Sekitar berapa hari gitu di rawat di Arjasa, tapi karena belum ada perubahan akhirnya kami putuskan untuk dibawa ke RSUD Moh.Anwar di Sumenep. ada sekitar 6 hari di RSUD dan memang ada perubahan lah sedikit. Namun karena keterbatasan ekonomi kami pun harus bawa putra kami pindah ke Rumah Singgah Kepulauan yang kemarin diresmikan Pak.Wabup” tuturnya dengan wajah sedih.

Mereka memilih keluar dari RSUD karena keterbatasan biaya, belum lagi sebut Madra’i BPJS putranya terjadi masalah karena tidak terdaftar walau pada beberapa tahun pernah mendaftar BPJS di Kecamatan Arjasa tapi ketika sampai ke Sumenep nama putranya justru tidak masuk dalam daftar.

“Kami terpaksa bawa putra kami keluar dari rumah sakit, karena kalau kami terus di rumah sakit pasti kami tidak mampu untuk biayanya. Dan saat ini masaih ngurus BPJS karena putra kami tidak masauk dalam daftar, walau waktu itu sempat daftar BPJS dia Arjasa” tuturnya.

Hingga saat ini korban game online tersebut masih terbaring di rumah singgah kepulauan, dan sesekali terdengar teriakannya karena sakit yang diderita. Keluarga dari korban berharap putranya segera sembuh dan pulih kembali.

“Dia (Hermanto) hanya bisa teriak kesakitan, karena kata dokternya itu sarafnya kena. Kami mohon doa nya dari semua teman dan saudara untuk kesembuhan anak kami, dan terimaksih kami masih bisa istirahat di rumah singgah ini untuk anak kami bisa rawat jalan” pungkasnya. (yd/red)