SUMENEP, Limadetik.com — Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) pertanyakan kinerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sapeken terkait masih banyak nya masyarakat di bawah yang masih kurang faham cara-cara mencoblos pada pemilihan umum (pemilu) 17 april yang akan datang.
Kebingungan masyarakat di pulau sapeken berdasarkan hasil temuan dan kajian anggota Himpass yang telah turun langsung ke masyarakat di desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur pada beberapa waktu yang lalu.
Hal ini ditegaskan Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep, Syamsul Ma’arif pada saat haring bersama Ketua PPK Sapeken Moh.Sain di Caffe Kolare Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Sabtu (2/3/2019) malam.
“Di bawah kami masih banyak menemukan ketidak mengertian warga pemilih untuk pemilihan DPRD, hingga pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada helatan pemilu 17 april yang akan datang. Masih banyak warga yang bertanya tanya mereka harus bagaimana nanti pada saat pergi ke TPS, apa saja yang harus mereka bawa dan persiapkan” kata Syamsul.
Ia menambahkan, kurangnya sosialisasi dari pihak PPS di Desa – desa menjadi salah satu faktor permasalahan yang begitu krusial bagi warga kepulauan, belum lagi banner terkait pemilu yang ada di tiap-tiap desa hanya satu yang terpasang.
“Karena PPS itu kan bawahan nya PPK Sapeken, maka tentunya yang ikut bertanggung jawab dalam hal sosialisasi bagi warga ya PPK juga, sebab bisa kita lihat, masa di tiap-tipa desa benner untuk pemilu hanya ada satu, ini kan masyarakat masih banyak awam” tandasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sapeken, Moh.Sain menegaskan, bahwa selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi bagi masyakat pemilih di masing-masing desa untuk memberikan pengertian terkait cara memilih pada pagelaran pemilu 17 april yang akan datang. Hanya saja, menurutnya masyarakat masih banyak yang enggan untuk datang ke tempat sosialisasi yang dilaksanakan Desa dan PPS.
“Sebetulnya kami sudah cukup memaksimalkan untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat di bawah, namun terkadang ketika kami melakukan acara sosialisasi untuk pemilu masyarakt kita banyak yang tidak hadir dan tidak mau datang ke acara sosialisasi kita” urai Moh.Sain.
Namun masih kata Sain, berkaitan dengan pemasangan benner di tiap – tiap desa hanya satu yang ada itu karena memang faktor anggaran dari KPU yang kemampuan anggaran nya segitu.
“Kalau soal benner itu kami kan harus mengikuti petunjuk dari KPUD Sumenep, karena memang kemampuan anggarannya segitu ya sudah itu yang kami lakukan, sebab kami mau dapat dariman anggaran” imbuhnya.
Ada pun tambahnya lagi, terkait dengan sosialisasi pihaknya berjanji akan lebih inten lagi turun ke bawah dalam waktu dekat ini untuk memberikan bimbingan bagi masyarakat yang ada. Selain itu di hadapan 20 anggota Himpass Ia sangat berterimakasih kepada pihak Himpass yang ikut serta membantu memberikan informasi.
Penulis : yd
Reporter : Fajrullah