Headline NewsDaerah

Java Foundation Amsterdam Gelar Rokat Bhumi, CEO: Semoga Meraih Rahmatan Lil Alamin

×

Java Foundation Amsterdam Gelar Rokat Bhumi, CEO: Semoga Meraih Rahmatan Lil Alamin

Sebarkan artikel ini
Java Foundation Amsterdam Gelar Rokat Bhumi, CEO: Semoga Meraih Rahmatan Lil Alamin
FOTO: CEO Java Foundation Amsterdam, Syafiih Kamil dampingi Budayawan Nasional Asal Madura, KH. Dzawawi Imron

Java Foundation Amsterdam Gelar Rokat Bhumi, CEO: Semoga Meraih Rahmatan Lil Alamin

LIMADETIK.COM, PAMEKASAN – Java Foundation Amsterdam sukses menyelenggarakan ‘Rokat Bhumi’ selama 2 hari di Wisma Rampak Naong dusun Blingih Desa Plakpak kecamatan Pegantenan.

Kegiatan yang dikemas dengan pameran dan pagelaran budaya serta kesenian daerah lokal kabupaten Pamekasan ini menggandeng rumah budaya dan tokoh – tokoh budayanan lokal dan pemerhati kesenian.

Acara yang berlangsung sejak 3 – 4 Mei itu sangat meriah dan memikat banyak orang hadir menyaksikan.

Terdapat puluhan UMKM, paguyuban pecinta batu akik, keris peninggalan nenek moyang tokoh Madura, Sanggar Makan Ati, Hadrah modern Al-Banjari serta berbagai dialog dengan sejumlah tokoh penting di bumi Gerbang Salam.

CEO Java Foundation Amsterdam, Syafiih Kamil pada acara puncak ‘Rokat Bhumi’ di taneyan lanjhang (halaman rumah panjang) itu menuturkan, kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari bertujuan untuk mendapatkan ‘rahmatan Lil Aalamiin’.

“Rampak Naong, guyub, global harmony, rahmatan Lil Al-Amin,” kata Syafiih.

Menurutnya, filosofi rampak naong yang menjadi nilai utama dari rokat Bhumi itu, adalah ‘kompak sataretanan’ atau kompak dalam satu saudara dengan tiga syarat yang harus dipenuhi.

Diantaranya, bagus tingkahnya, benar tingkahlakunya dan mulia tingkahnya.

“Dengan tiga syarat ini, pasti kita akan meraih rampak naong, sakinah mawadah warohmah, arti dalam bahasa arabnya, rampak naong itu rahmatan Lil Aalamiin,” tambah pria penuh senyum itu.

Lebih jauh Syaiih menjelaskan, bahwa rampak naong itu menjadi niat, cita – cita dan harapan yang dapat dimanifestasikan dalam kehidupan sehari – hari.

Pria yang kini menetap di negara Belanda dengan menekuni sejumlah bisnis usaha bersama keluarga itu berharap, manusia dapat kembali pada esensi tujuan penciptaan.

“Semoga kita kembali pada esensi kita sebagai tujuan penciptaan, bersaudara satu sama lain, lintas agama, suku, bangsa dan negara. Kita semua anak cucu adam, kita semua harus bersatu padu memakmurkan bumi, yang harus dari pertama memakmurkan istri dan keluarga, itu stuting poinnya,” tutur putra daerah Pamekasan itu.

Acara ‘Rokat Bhumi’ itu dikonsep dengan empat tema yang meliputi academic event, dialogue, pentas seni dan budaya, dinner dan pameran UMKM.

Syafiih menyebut kegiatan rokat Bhumi’ ini merupakan tahun kedua setelah tahun lalu digelar pembukaannya di rumah budaya. Tahun ini akan digelar dua kali, bulan Oktober rencananya diselenggarakan di Jakarta dengan skema yang lebih besar namun konsepnya tetap sama.

“Kita harus semangat, berkarya dan produktif,” tutupnya memotivasi.

Diketahui, kegiatan ‘Rokat Bhumi’ yang diselenggarakan sejak Rabu hingga Kamis, 3 – 4 Mei 2023 itu dihadiri sejumlah tokoh penting. Di hari pertama, Dullatep sebagai host pada acara itu mengenalkan penampilan musik kesenian dari Sanggar Makan Ati, UMKM, Rumah Budaya serta kreasi produk unggulan kecamatan kota Pamekasan.

Pada acara dialogue yang dilaksanakan sejak sore hari itu, Camat Pamekasan, Rahmat Suroso bersama istri, ketua FKWUB Pamekasan, Maghfiroh, Buduyawan dan akademisi.

Di hari kedua, turut hadir Budayawan Nasional asal Madura, KH. Dzawawi Imron bersama salah satu tokoh Kiai di Pamekasan sebagai closing pada acara ‘Rokat Bhumi’ di Wisma Rampak Naong.