MANOKWARI, Limadetik.com – Harga telur ayam di sejumlah daerah di Indonesia dilaporkan merangkak naik jelang akhir tahun. Di Manokwari, Papua Barat, harga telur di tingkat konsumen melonjak ke level Rp 60.000-65.000 per rak. Tiap rak rata-rata berisi dua kilogram telur.
Salah satu distributor telur di Manokwari, Erna, menyebut harga terus merangkak naik sejak musim penghujan tiba. Hal ini karena musim penghujan membuat banyak telur menjadi rusak. “Dalam satu kontainer itu bisa 25-30 persen telur rusak. Tidak bisa dijual,” kata dia, pada wartawan di tokonya, Selasa (19/12).
Menurut Erna, kerusakan telur terjadi saat proses pengiriman. Ia sendiri mengambil telur dari produsen di Blitar, Jawa Timur. Telur tersebut lalu dikirim menggunakan kapal laut yang memakan waktu paling lama 12 hari hingga sampai di Pelabuhan Manokwari. “Saya rasa saat di kontainer itu suhunya lembab jadi membuat telur rusak.”
Karena hal ini, Erna mengaku tak berani menyetok telur dalam jumlah banyak lantaran takut merugi. Ia mengurangi jumlah pembelian telur dari yang biasanya tiga kontainer menjadi hanya satu kontainer.
Erna mengaku, pernah mencoba mengirim telur menggunakan kontainer yang menggunakan teknologi pengatur suhu ruangan. Namun, menurutnya, hal itu tidak menyelesaikan masalah karena biaya menjadi lebih tinggi.
Selain karena faktor cuaca, Erna menuturkan, kendala lain yang menyebabkan harga telur menjadi tinggi adalah ketidakpastian jadwal tol laut. Jadwal pengiriman telur melalui kapal kerap kali tiba-tiba diundur. “Kalau kelamaan diundur dia bisa busuk.”
Kepala Bidang Distribusi Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Liek Irianti mengatakan, faktor musiman yang memengaruhi harga memang sulit dicegah. Karena itu, ia menyarankan distributor untuk menyetok telur lebih banyak saat kondisi cuaca bagus.
Sementara, untuk meredam gejolak harga yang sudah terjadi saat ini, Badan Ketahanan Pangan akan terus menggenjot pelaksanaan pasar murah. Selain itu, lewat Toko Tani Indonesia yang tersebar di lebih 2.430 titik di Indonesia, pemerintah juga akan menyediakan telur dengan harga di bawah harga pasaran. Dengan cara itu, pemerintah berharap gejolak harga dapat diredam.
“Langkah yang kita lakukan saat ini mengamankan pasokan dan stabilisasi harga supaya pemerintah bisa menyediakan bahan pangan murah yang berkualitas untuk masyarakat.” (*)