Karutan Sampang Ajak Warga Binaan Wujudkan Rutan Bebas Halinar
LIMADETIK.COM, SAMPANG – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sampang, Kamesworo, turun langsung menyapa dan memberikan pengarahan kepada seluruh warga binaan pada Selasa, (10/6/2025).
Kegiatan ini berlangsung di area blok hunian sebagai bagian dari upaya meningkatkan pembinaan serta memperkuat komitmen menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan rutan.
Kehadiran Karutan yang baru tersebut sekaligus menjadi ajang perkenalan dirinya kepada seluruh penghuni rutan. Dalam suasana hangat dan penuh keterbukaan, Kamesworo menyampaikan pesan-pesan penting kepada warga binaan sebagai bentuk kepedulian terhadap proses pembinaan yang tengah dijalani.
Pengarahan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-757.PK.08.05 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya pengawasan internal serta pelaksanaan penggeledahan blok hunian secara aman, efektif, dan sesuai prosedur.
Dalam sambutannya, Kamesworo mengingatkan pentingnya komitmen bersama dalam mewujudkan Rutan Sampang yang bersih dari praktik-praktik yang dilarang, khususnya yang dikenal dengan istilah Halinar (Handphone, Pungutan Liar, dan Narkoba).
“Zero Halinar bukan hanya slogan, melainkan tekad bersama yang harus diwujudkan oleh seluruh pihak, baik petugas maupun warga binaan. Kita harus sepakat untuk menciptakan lingkungan rutan yang tertib, aman, dan kondusif,” ujar Kamesworo tegas.
Ia menekankan bahwa komitmen ini sejalan dengan akselerasi program dari Kementerian Hukum dan HAM, khususnya di bidang pemasyarakatan, yang menargetkan terciptanya sistem pembinaan yang lebih efektif dan berintegritas tinggi.
Menurutnya, pemberantasan Halinar bukan hanya tanggung jawab petugas, tetapi juga menuntut kesadaran dan kerja sama dari warga binaan. “Jika kita semua mau bergerak bersama, saya yakin kita bisa menjadikan Rutan Sampang sebagai model pembinaan yang ideal,” tambahnya.
Selain menyoroti isu Halinar, Karutan juga membuka ruang dialog dengan warga binaan. Beberapa di antaranya memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan secara langsung kepada pimpinan rutan.
Kamesworo menerima masukan-masukan tersebut dengan terbuka dan berjanji akan menindaklanjutinya sesuai aturan yang berlaku. Ia menegaskan bahwa transparansi dan komunikasi dua arah menjadi kunci dalam membangun kepercayaan antara petugas dan warga binaan.
“Mari kita jadikan rutan ini sebagai tempat pembinaan yang sungguh-sungguh, bukan sekadar tempat menjalani hukuman,” katanya, seraya mengajak seluruh warga binaan untuk memanfaatkan masa pidana dengan memperbaiki diri.
Ia juga mengingatkan bahwa perubahan positif hanya bisa terjadi jika setiap individu mau membuka diri terhadap proses pembinaan yang telah disiapkan. “Percayalah, setiap orang punya kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan pengarahan ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara pimpinan rutan dengan para penghuni, serta membangun suasana yang lebih humanis di dalam lembaga pemasyarakatan.
Sejumlah warga binaan tampak antusias mengikuti pengarahan tersebut. Mereka menyambut baik pendekatan yang dilakukan Karutan, yang dinilai lebih komunikatif dan merangkul.
Dengan semangat perubahan, Kamesworo menutup kegiatan pengarahan dengan harapan agar seluruh warga binaan dapat menjalani masa pidana dengan sikap positif dan penuh semangat.
“Bina diri dengan baik, ikuti aturan yang ada, dan jadikan masa ini sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” pungkasnya.
Langkah Karutan Sampang ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mewujudkan pemasyarakatan yang bersih, bermartabat, dan berdampak positif bagi kehidupan warga binaan ke depan.