Pendidikan

KSM Unisma Bekali Siswa MA Plus Khairuddin dengan Pengembangan Keterampilan di Era Digital

×

KSM Unisma Bekali Siswa MA Plus Khairuddin dengan Pengembangan Keterampilan di Era Digital

Sebarkan artikel ini
KSM Unisma Bekali Siswa MA Plus Khairuddin dengan Pengembangan Keterampilan di Era Digital
Ahmad Fauzi, selaku pemateri pengembangan keterampilan di era digital (Foto/Istimewa)

KSM Unisma Bekali Siswa MA Plus Khairuddin dengan Pengembangan Keterampilan di Era Digital

LIMADETIK.COM, MALANG – Ahmad Fauzi menyampaikan pesan tegas kepada para siswa MA Plus Khairuddin Gondanglegi saat menjadi narasumber kegiatan Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Ekuivalensi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Islam Malang (Unisma), Selasa (12/08/2025).

Mengusung tema “Mengembangkan Keterampilan Gen Z untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan di Era Digital”, Fauzi mengajak generasi muda memanfaatkan teknologi secara cerdas.

“Generasi Z harus mampu menguasai teknologi, berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan baik. Dunia kerja dan dunia kuliah menuntut kesiapan yang berbeda dibanding generasi sebelumnya,” ujarnya.

Ia menekankan, penguasaan keterampilan digital perlu diimbangi dengan keterampilan non-teknis.

“Kecanggihan teknologi tidak akan berarti tanpa otak yang terlatih. Soft skill seperti adaptasi, kerja sama, dan komunikasi akan membuat kalian berbeda,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, dua siswa bertanya mengenai cara mengasah kemampuan berpikir kritis serta strategi memanfaatkan teknologi untuk belajar efektif.

Menanggapi hal itu, Fauzi mendorong siswa untuk menjadikan teknologi sebagai sarana pengembangan diri.

“Gunakan teknologi untuk membangun diri, bukan hanya hiburan. Jangan hanya menjadi pengguna, tapi ciptakan inovasi yang bermanfaat,” pesannya.

Fauzi juga mengingatkan potensi dampak negatif jika generasi muda terlena dengan kemudahan teknologi.

“Kalau hanya mengikuti arus, kalian akan tenggelam di tengah persaingan. Di era digital, otak adalah kompasnya,” ujarnya.

Menutup materinya, Fauzi menyampaikan pernyataan yang menjadi sorotan peserta.

“Investasi paling mahal adalah otak. Rawat, pelihara, dan jadikan ia bermakna. Secanggih apa pun teknologi, otak tetap menjadi pemegang kendali di era digital,” tutupnya.

Pihak MA Plus Khairuddin menilai kegiatan ini relevan untuk membekali siswa menghadapi perubahan zaman. Mereka berharap program KSM dari mahasiswa Unisma dapat menjadi agenda berkelanjutan guna mencetak generasi muda yang kreatif, kritis, dan berdaya saing.