Pengangkatan Permaisuri Bupati Sumenep sebagai Komisaris Kembali Dikecam Mahasiswa

×

Pengangkatan Permaisuri Bupati Sumenep sebagai Komisaris Kembali Dikecam Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
demo sumenep
Mahasiswa melakukan aksi didepan kantor BPRS (Foto: Hoki)

SUMENEP, Limadetik.com – Sejumlah mahasiswa Sumenep, Jawa Timur yang mengatas namakan Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) kembali turun jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap pengangkatan istri bupati setempat, Nur Fitriana Busyro sebagai Komisaris BPRS Bhakti Sumekar, Senin (5/2/2018).

Baca: Pengangkatan Istri Bupati Sumenep sebagai Komisaris BPRS Dinilai Nepotisme

“Pengangkatan Fitri ditengarai sarat nepotisme. Dugaan ini bukan tanpa alasan, karena Fitri merupakan lulusan D3 Kepariwisataan,” kata Korlap Aksi Agus Wahyudi.

Padahal, sambung mahasiswa Kota Keris ini, dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 54 tahun 2017 tentang BUMD, pasal 38 tentang syarat menjadi komisaris/dewan pengawas) minimal berijasah terakhir S1.

“Tidak hanya soal itu, ketika ada pihak yang bertanya dan mengkritisi tentang pengangkatan Fitri, Direktur BPRS selalu pasang badan. Ini aneh. Kenapa Direktur BPRS Bhakti Sumekar yang pasang badan,” tegasnya.

Usai melakukan orasi, mereka dipersilahkan memasuki kantor bank milik pemerintah daerah tersebut untuk bertemu langsung dengan Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko.

Hingga berita ini ditulis, pertemuan antara mahasiswa dengan pihak BPRS Bhakti Sumekar masih berlangsung.

(hoki/rud)