LIMADETIK.COM, Sumenep – Soal pernyataan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, terkait “amplop kiai” mendapat sorotan, dari kalangan aktivis di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Sebelumnya, Pernyataan tersebut, disampaikan oleh Suharso Monoarfa, saat menyampaikan pidato, dalam acara bertajuk “Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk PPP, di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2022) lalu.
Menurut Korlap Aksi Seruan Moral, Muhammad Nor, pernyataan Suharso Monoarfa berpotensi merendahkan sosok para kiai dan pesantren.
“Kami mengutuk keras, pernyataan Suharso Monoarfa di Forum KPK Beberapa hari yang lalu. Seorang publik figur yang seharusnya memberikan edukasi masyarakat, justru membuat riuh dan kegaduhan publik, dengan pernyataannya yang bernilai merendahkan martabat sosok kiai,” kata Muhammad Nor Kordinator Aliansi Pemuda Pembela Kiai, Jum’at (2/9/2022).
Dalam orasi aksi seruan moral, Muhammad Nor mendesak, agar Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya sebagai ketua umum PPP, dan meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang telah melukai dan mencederai nama baik kiai.
“Seruan moral yang kami sampaikan di sepanjang jalan depan Masjid jamik Sumenep, merupakan simbol, bahwa di Kabupaten Sumenep ketawadduan terhadap ulama atau kiai masih kuat, oleh sebab itu, kami mendesak, agar Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya, sekaligus minta maaf secara terbuka,” demikian Muhammad Nor menyampaikan sikap terhadap pernyataan buruk, dari Suharso Monoarfa ketua umum PPP.