Scroll Untuk Membaca Artikel
Opini

Merenda Asa di Tengah Detik-detik Pembentukan Organisasi Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep

×

Merenda Asa di Tengah Detik-detik Pembentukan Organisasi Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20200109 192414

Sumenep, 15 Januari 2020
Limadetik.comOpini: Yant Kaiy

Di tengah penantian cukup panjang tentang pembentukan Organisasi Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, lantaran Kades AS. Harianto sudah dilantik pada 30 Desember 2019 kemarin. Sebab lainnya karena Kades periode sebelumnya Rasyid Busanto meninggal dunia sebelum mengakhiri masa jabatannya.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Cukup wajar kalau akhirnya banyak diantara warga desa mengimpikan sebuah pemerintahan desa yang maju, berwibawa, bermartabat, dan menjunjung moral (akhlakul karimah). Transparansi dalam penggunaan anggaran merupakan salah satu syarat mutlak dalam menangkal kecurigaan dari beberapa kalangan. Karena transparansi anggaran merupakan isu amat sensitif, mengemuka diantara sekian aspek kebijakan yang lain dari seorang kepala desa.

Menyadari pentingnya transparansi anggaran dari seorang pemimpin di suatu desa, maka cukup urgen adanya media informasi sebagai balancing. Karena akhir-akhir ini banyak hoak mencemari alam pikiran warga awam. Seorang Kades kemungkinannya kecil untuk bisa mengontrol isu-isu yang berseberangan dengan kebijakan yang dibuat. Kades mungkin tidak akan punya banyak waktu mencermati informasi yang beredar di beberapa media sosial.

Kades juga tidak harus alergi terhadap kritik. Sebab kritik adalah suatu suplemen agar tetap survive dalam menjalankan mesin roda pemerintahan desa. Bagaimanapun seorang warga berhak menyalurkan aspirasi dan inspirasi tentang kemajuan desanya. Kran kritik harus dibuka selebar-lebarnya lewat kanal yang benar. Jadi harus ada ruang untuk menyalurkan unek-unek atau impiannya.

Jalinan kerjasama ini akan efektif apabila seorang Kades bisa memberdayakan organisasi tingkat dusun. Menyerap aspirasi warganya merupakan kewajiban yang tak bisa ditawar. Endingnya masyarakat akan menemukan jawaban sebenarnya dari semua bentuk kekecewaan yang mungkin terbersit di benaknya. Sehingga mereka tercerahkan.

Memang tidak ada gading yang tak retak. Tapi kalau patah akan menjadi kubu penghambat dari adanya suatu bentuk perubahan ke arah lebih baik. Kendati program itu dijalankan sesuai dengan juklak dan juknis. Seorang Kades tidak memandang persoalan ini sebelah mata.

Mencairkan kubu yang berseberangan tentu akan lebih bijak. Banyak metode yang dapat dijalankan, salah satunya dengan pendekatan personal kalau memungkinkan. Atau jalinan silaturrahim sebagai bentuk kepedulian Kades terhadap persoalan yang membelit warganya.

Menurut informasi yang beredar kalau pembentukan organisasi desa itu akan dilakukan pada Pebruari 2020. Tentu seorang Kades AS. Harianto telah memegang data siapa saja yang bakal direkrut dalam organisasi desa itu. Harapannya tentu personal yang memiliki kapabilitas dan kompetensi mumpuni sesuai dengan keahliannya. Insya Allah roda pemerintahan desa akan berjalan sesuai dengan asa yang ada di masyarakat

.Selamat bagi mereka yang telah masuk dalam struktur organisasi desa. Semoga bisa mengemban amanah yang diberikan!.

Jadi poinnya adalah transparansi anggaran, media informasi, dan kemampuan individu dalam struktur organisasi desa memegang kunci penting dalam pemerintahan desa dimanapun. Sinergitas ketiga komponen ini bisa melahirkan kesuksesan di pemerintahan desa.

Yant Kaiy adalah wartawan limadetik.com

× How can I help you?