SUMENEP, limadetik.com – Setelah sekian bulan musim kemarau, akhirnya sejak awal pekan ini wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mulai turun hujan. Pada awal musim hujan, menambah kesibukan tersendiri bagi para petani. Apalagi, mereka saat ini kesulitan mencari bibit jagung yang akan ditanam.
“Meskipun hujan baru turun sejak awal minggu ini, tapi tidak sedikit petani yang mulai menanan jagung. Hanya saja, sebagian dari mereka kesulitan mendapatkan bibit jagung Hibrida,” kata salah satu petani asal Kecamatan Ambunten, Moh. Endin (39), Sabtu (10/11/2018).
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Pemuda Tani Jawa Timur (PT-Jatim), Moh Rusdi. Menurutnya banyak petani jagung di Sumenep mengeluh karena kesulitan untuk mendapatkan bibit jagung.
“Kami harap Dispertahortbun bisa turun tangan untuk mengatasi kelangkaan bibit tersebut,” harapnya.
Menurut Rusdi, pada musim tanam hujan pertama menjadi kebiasaan petani tanam jagung. Sebab selama ini para petani terbiasa menanam bibit unggul. Hanya saja bibit jagung Hibrida sulit didapat.
“Saya sebagai petani di Kecamatan Bluto sulit mencari bibit unggul jenis Hibrida. Di sejumlah toko yang biasa menyediakan tidak ada,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dispertahortbun Sumenep, Abe Hajat mengatakan 2018 Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat tidak lagi memberikan bantuan bibit, karena tidak ada perluasan lahan.
“Cuman kemarin ada surat dari pusat, bantuan untuk kelompok melalui yayasan yang mengusulkan. Kami disini hanya menyetujui. Tapi tetap akan kami bantu untuk mengkomunikasikan petani dengan agen atau distributor jagung hibrida,” katanya.(hoki/rud)