Scroll Untuk Membaca Artikel
AdvertorialDaerahSosbud

Pimpin Upacara Harjad 489 Pamekasan, Wabup Raja’e Gunakan Bahasa Madura Sebagai Penghargaan kepada Nenek Moyang

×

Pimpin Upacara Harjad 489 Pamekasan, Wabup Raja’e Gunakan Bahasa Madura Sebagai Penghargaan kepada Nenek Moyang

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2019 11 05 at 12.53.46 PM

PAMEKASAN, Limadetik.comPemerintah Kabupaten Pamekasan menggelar upacara hari jadi Pamekasan ke 489 di halaman kantor Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, jalan Kabupaten No. 107, Senin (04/11/2019). Upacara hari jadi Pamekasan ke 489 ini dipimpin oleh Wabup Pamekasan, Raja’e.

Dalam kegiatan upacara itu, uniknya, para peserta upacara memakai pakaian adat Madura berupa pesak dan odheng khusus kaum laki-laki. Sementara, kaum wanita menggunakan pakaian marlena khas Madura pula.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Yang lebih unik dan menarik adalah semuanya menggunakan bahasa Madura, kecuali pembacaan teks Pancasila dan teks pembukaan Undang-Undang 1945.

Sementara komandan upacara, Rahmat Kurniawan Suroso. Ia menggunakan songkok yang ukurannya sangat tinggi dan membawa clurit Arek Lancor.

Sebelum menyampaikan sambutan dalam bahasa Madura, Wabup Raja’e bersama Forkopimda setempat memberikan penghargaan kepada sejumlah pelajar yang sukses mengharuskan Pamekasan di level regional maupun Nasional bahkan Internasional.

Kemudian, memberi penghargaan kepada 64 Orang yang telah mengabdi untuk Pamekasan. Ada yang 30 Tahun, 20 Tahun kemudian 10 Tahun lamanya mengabdi untuk ikut serta membangun Pamekasan lebih baik.

WhatsApp Image 2019 11 05 at 12.54.20 PM“Bahasa Madura ini kan bahasa ibu kita, bahasa budaya kita dan bahasa yang setiap hari kita gunakan, jadi perlu digunakan sewaktu-waktu di setiap hari jadi Pamekasan itu menggunakan bahasa Madura,” kata Wabup Raja’e, usai menggelar upacara.

Menurut mantan Kades Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar ini, bahasa Madura yang digunakan dalam acara upacara hari jadi Pamekasan ke 489 sebagai penghormatan dan penghargaan yang telah melahirkan budaya dan bahasa Madura tempo dulu.

Raja’e mengatakan, Pamekasan hingga saat ini masih berdiri kokoh dan tegak. Sehingga, perlu mengambil contoh dari raden Ronggosukowati yang dulu bersusah payah mendirikan Pamekasan.

“Termasuk pemerintahan beliau dulu dalam berjuang membangun Pamekasan yang hingga saat ini harus kita tiru untuk Pamekasan lebih baik,” kata Wabup Raja’e.

“Harapan kita, Ngemoddhi (memperingati) itu kan evaluasi diri, tentunya tahun ini harus lebih baik dari tahun kemaren, dan tahun depan harus lebih baik dari hari ini, artinya, ini bagian dari muhasabah dan upaya kita mengevaluasi diri dari yang dilaksanakan maupun yang masih akan dilaksanaka. Maka tentu kita harus lebih baik dan maksimal untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat,” katanya, menegaskan. (arf/yt)

× How can I help you?