OLEH : Nurfazira
(Universitas Muhammadiyah Malang)
Terhitung sejak Maret 2020 lalu, pandemic covid-19 mulai merebak di Indonesia. Akibatnya, pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan terkait penghindaran virus covid-19 dengan cara menaati protokol kesehatan dengan benar, yakni dengan melakukan jaga jarak (Social Distancing), mencuci tangan dengan benar, serta menggunakan masker ketika bepergian keluar rumah.
Adanya virus covid-19 ini juga berdampak pada kondisi ekonomi di Indonesia, pasalnya banyak terjadi pemutusan hubungan karyawan (PHK) di beberapa perusahaan dan minimnya daya beli masyarakat terhadap keberlangsungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mengarah pada kebangkrutan.
Dengan adanya kasus tersebut, pemerintah pusat merespon covid-19 dengan memberikan bantuan biaya pelatihan melalui program kartu prakerja sebagai program semi bantuan sosial di masa pandemi untuk menanggulangi dampak covid-19.
Pada awalnya, sasaran dari program prakerja ini hanyalah pengangguran muda yang telah tamat sekolah ataupun kuliah dengan batasan umur 18 tahun keatas. Namun karena banyaknya pekerja yang terdampak covid-19, maka pemerintah juga memprioritaskan program prakerja bagi pekerja dan pelaku UMKM yang terdampak covid-19.
Bantuan dari program kartu prakerja ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM dan pekerja korban PHK, karena selain dapat mengembangkan kompetensi kerja, bantuan ini juga dapat menambah wawasan dengan adanya webinar pelatihan yang telah disediakan.
Hingga saat ini, program prakerja telah dibuka hingga gelombang 11, dalam melakukan evaluasi pelaksanaan Program Kartu Prakerja, pihak manajemen pelaksana kartu prakerja akan melakukan 3 kali survei untuk mengetahui peran pelatihan yang diikuti. ( Sumber ://www.prakerja.go.id ).
catatan: seluruh isi artikel ini tanggung jawab penulis sepenuhnya
