Scroll Untuk Membaca Artikel
Artikel

Cegah Disfungsi Ambulasi dan Memperkokoh Postur Tubuh dengan Gaya Berjalan

×

Cegah Disfungsi Ambulasi dan Memperkokoh Postur Tubuh dengan Gaya Berjalan

Sebarkan artikel ini
Cegah Disfungsi Ambulasi dan Memperkokoh Postur Tubuh dengan Gaya Berjalan
Ilustrasi

Cegah Disfungsi Ambulasi dan Memperkokoh Postur Tubuh dengan Gaya Berjalan

Oleh : Nabila Tsurrayya
Prodi : Ilmu Keolahragaan
Fakultas: Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang

_____________________________

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

ARTIKEL – Gaya berjalan yang buruk berdampak serius pada kesehatan. Tapi jangan khawatir! Dengan memahami siklus berjalan dan langkah yang tepat, kita bisa hindari masalah postur dan jaga tubuh sehat. Perhatikan cara berjalan dengan baik, jaga keseimbangan dan kesehatan tubuh kita!.

Kesibukan sehari-hari membuat kita tak jarang mengabaikan cara berjalan yang baik. Berjalan ataupun gaya berjalan yang seringkali dianggap sepele ini ternyata dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot, risiko cedera, dan masalah postur tubuh di kemudian hari. Gaya berjalan yang tidak tepat dapat menyebabkan bahu jatuh, punggung membungkuk, atau ketidaksejajaran tulang belakang.

Disfungsi Ambulasi salah satu perwujudan gangguan berjalan yang disebabkan oleh gaya berjalan yang buruk dan mempengaruhi postur tubuh jangka panjang.

Masalah ini disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap pola berjalan, keseimbangan, stabilitas, dan kekuatan tubuh, selain itu juga kurangnya edukasi terkait gaya berjalan yang baik dan dampaknya. Gaya berjalan yang buruk dapat berdampak pada sistem saraf, alat muskuloskeletal, dan sistem kardiorespirasi.

Salah satu teori yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah ini adalah dengan memperhatikan tahapan siklus berjalan yang meliputi pendirian dan mengayun.

1. Pendirian. berdiri dimulai ketika kaki melakukan kontak dengan tanah (kontak awal) dan berakhir ketika kaki ipsilateral meninggalkan tanah (toe-off).

1. Memuat respons. Interval respons pembebanan dimulai saat salah satu anggota tubuh menahan beban sementara kaki lainnya mulai melalui fase mengayun.

2. Interval tengah , dimulai saat satu kaki diangkat dan berlanjut hingga berat badan sejajar dengan kaki depan.

3. Interval sikap terminal dimulai ketika tumit kaki yang menahan beban terangkat dari tanah dan berlanjut hingga kaki kontralateral menyentuh tanah.

4. Interval preswing dimulai dengan kontak awal ekstremitas kontralateral dan diakhiri dengan toe-off ipsilateral. Pada fase ini, kaki kuda-kuda sedang menurunkan beban tubuh ke tungkai kontralateral dan mempersiapkan kaki untuk fase mengayun.

2. Mengayun. menggambarkan fase ketika kaki tidak bersentuhan dengan tanah. Fase mengayun dimulai saat kaki diangkat dari tanah dan berakhir ketika kaki ipsilateral kembali menyentuh tanah.

1. Ayunan awal, diawali dengan terangkatnya kaki dari lantai dan berakhir pada saat kaki mengayun berlawanan dengan kaki kuda-kuda.

2. Ayunan tengah, dimulai ketika tungkai ayun berlawanan dengan tungkai penyangga dan berakhir ketika tungkai ayun berada di depan, dan tibia berada dalam posisi vertikal.

3. Ayunan terminal, dimulai dengan tibia vertikal kaki ayun terhadap lantai dan berakhir pada saat kaki menyentuh lantai.

Untuk mengatasi masalah gangguan berjalan dikemudian hari Anda dapat menerapkan dan merubah gaya berjalan Anda. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam berjalan.

Berikut adalah poin-poin yang dapat Anda ikuti:

1. Posisi Awal yang Stabil:
– Pastikan tubuh Anda dalam posisi tegak dan stabil sebelum memulai berjalan.
– Refleks postural akan membantu menjaga posisi tubuh agar tetap stabil.

2. Langkah Awal:
– Angkat salah satu kaki dan arahkan ke depan.
– Pastikan pinggul dan lutut dilenturkan saat mengarahkan kaki ke depan.

3. Aktivasi Otot:
– Otot kaki dan batang tubuh yang berlawanan harus aktif untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh.
– Tubuh akan bergerak di atas kaki yang menopang beban dan ke arah depan.

4. Penempatan Kaki:
– Letakkan tumit kaki di tanah saat kaki lainnya berayun.
– Berat badan akan bergeser perlahan dari tumit ke sol kaki, dan kemudian ke jari kaki.

5. Langkah Berikutnya:
– Setelah berada di tengah-tengah posisi, angkat kaki yang berlawanan dan gerakkan ke depan hingga tumit menyentuh tanah.
– Pastikan tubuh tetap tegak dengan bahu dan panggul yang relatif rata, dan lengan berayun ke arah berlawanan dengan kaki yang sedang digunakan.

Dengan memperhatikan langkah-langkah ini, kita dapat mengubah kebiasaan buruk dalam gaya berjalan yang dapat menyebabkan masalah postur tubuh. Dengan menjaga postur tubuh yang baik saat berjalan, kita dapat mengurangi risiko cedera, menjaga keseimbangan otot, dan mencegah perkembangan masalah postur tubuh di masa depan.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk memperhatikan cara berjalan yang baik agar kita dapat menjaga kesehatan postur tubuh kita dan mencegah masalah yang dapat terjadi di kemudian hari.

Sumber :
Pirker, Walter & Katzenschlager, Regina. (2016). Gait disorders in adults and the elderly: A clinical guide. Wiener klinische Wochenschrift. 129. 10.1007/s00508-016-1096-4.
https://musculoskeletalkey.com/gait-and-posture-analysis/
WHITTLE, M. (1998). Normal gait. Gait Analysis, 47–100. doi:10.1016/b978-075068883-3.50007-6

× How can I help you?