Nasional

Program Revitalisas Presiden Prabowo Sukses Diimplementasikan di SDN Pangongsean 1 Sampang

×

Program Revitalisas Presiden Prabowo Sukses Diimplementasikan di SDN Pangongsean 1 Sampang

Sebarkan artikel ini
Program Revitalisas Presiden Prabowo Sukses Diimplementasikan di SDN Pangongsean 1 Sampang

Program Revitalisas Presiden Prabowo Sukses Diimplementasikan di SDN Pangongsean 1 Sampang

LIMADETIK.COM, SAMPANG – Program Revitalisasi Sekolah yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subiyanto terus menunjukkan hasil nyata di berbagai daerah. Salah satunya terlihat di SDN Pangongsean 1, Desa Pangongseyan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, yang kini menjadi contoh sukses pelaksanaan program pendidikan tersebut.

Program yang bertujuan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan itu berjalan dengan baik di sekolah tersebut. Bahkan, proses pelaksanaannya dinilai lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak pelaksana proyek. Sejumlah pihak pun menilai hasil pekerjaan di SDN Pangongseyan 1 melampaui ekspektasi.

Dari tujuh sekolah penerima bantuan revitalisasi di Kabupaten Sampang, SDN Pangongseyan 1 termasuk yang paling progresif. Pihak sekolah berani melakukan pembenahan total, tidak hanya sekadar merehabilitasi ruang lama, tetapi juga membangun ruang baru untuk menunjang kenyamanan peserta didik dan tenaga pendidik.

Konsultan pengawas, Alfian mengungkapkan bahwa pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana dan mendapat respons positif dari masyarakat sekitar. “Pekerjaannya sudah mencapai 60,52 persen, lebih cepat dari jadwal perencanaan. Enam ruang kelas sudah hampir rampung, dan saat ini kami melanjutkan pembangunan ruang UKS serta toilet,” jelasnya, Senin (6/10/2025).

Menurut Alfian, kecepatan pekerjaan ini tidak mengorbankan kualitas. Semua material dan tahapan pembangunan mengikuti petunjuk teknis serta standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). “Kami selalu mengedepankan mutu agar hasilnya bisa bertahan lama dan benar-benar bermanfaat bagi siswa,” tambahnya.

Sementara itu, Ali Ansori, mantan Ketua BEM Fakultas Teknik Universitas Madura (Unira), turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program ini. Ia menyebut bahwa program revitalisasi merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap dunia pendidikan di daerah.

“Sebagai putra daerah, saya merasa bangga karena sekolah di desa bisa memiliki bangunan yang representatif dan berkualitas,” ujarnya.

Ali juga berharap agar program seperti ini terus dilanjutkan di sekolah lain, terutama di wilayah pedesaan. Ia menilai, pemerataan pembangunan fasilitas pendidikan merupakan langkah penting untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di masa mendatang.

Secara nasional, kemendikdasmen mencatat sebanyak 11.179 sekolah telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan pemerintah pusat. Program ini mencakup 1.260 PAUD, 3.903 SD, 3.974 SMP, dan 2.042 SMA yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pihak Kemendikdasmen memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal selama proses revitalisasi berlangsung. Guru dan tenaga kependidikan tidak dibebani urusan administrasi pembangunan, sebab seluruh tanggung jawab tersebut berada di tangan P2SP (Pelaksana Program Sekolah Prioritas).