Daerah

Ribuan Mahasiswa dan Masyarakat Sipil di Malang Gelar Aksi Tolak Revisi UU Pilkada di Depan Gedung DPRD Berakhir Ricuh

×

Ribuan Mahasiswa dan Masyarakat Sipil di Malang Gelar Aksi Tolak Revisi UU Pilkada di Depan Gedung DPRD Berakhir Ricuh

Sebarkan artikel ini
Ribuan Mahasiswa dan Masyarakat Sipil di Malang Gelar Aksi Tolak Revisi UU Pilkada di Depan Gedung DPRD Berakhir Ricuh
Massa aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang melemparkan batu dan flare saat menolak Revisi UU Pilkada, menyebabkan kericuhan yang berujung pada intervensi aparat keamanan dengan water cannon, Selasa,27/08/2024. (Foto/limadetik.com)

Ribuan Mahasiswa dan Masyarakat Sipil di Malang Gelar Aksi Tolak Revisi UU Pilkada di Depan Gedung DPRD Berakhir Ricuh

LIMADETIK.COM, MALANG – Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil di Kota Malang menggelar aksi unjuk rasa menolak pembahasan Revisi Undang-undang Pilkada oleh DPR RI. Massa yang tergabung dalam aliansi tersebut berkumpul di kawasan Bundaran Tugu Malang, Jumat (23/08/2024).

Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi sehari sebelumnya, yang juga bertujuan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada.

Sekitar pukul 15.35, situasi mulai memanas ketika ribuan massa mengangkat berbagai spanduk, pamflet, dan bendera merah putih, dengan beberapa di antaranya berisi kritik terhadap Presiden Joko Widodo dan DPR RI.

“Penundaan Revisi UU Pilkada yang tidak memenuhi kuorum bukan berarti pengesahan RUU Pilkada tidak akan terjadi. Semua bisa saja terjadi,” seru salah satu orator.

Kericuhan mulai terjadi saat beberapa oknum di tengah aksi melempari gedung DPRD Kota Malang dengan botol minuman. Tak lama kemudian, Ketua DPRD Kota Malang, Made Riandiana Kartika, bersama sejumlah anggota dewan, menemui massa aksi.

Namun, dengan situasi semakin tak terkendali ketika massa mulai melempari batu dan flare ke dalam area gedung DPRD Kota Malang, anggota dewan langsung kembali masuk ke dalam gedung dan Petugas keamanan pun segera dikerahkan, termasuk penggunaan kendaraan water cannon untuk membubarkan massa.

“Hantam dinasti, hantam oligarki” teriak massa aksi.

Menurut informasi dari Malang Voice, beberapa korban terluka akibat kericuhan tersebut dan telah mendapatkan perawatan medis. Hingga berita ini diturunkan, aparat keamanan masih berupaya mengendalikan situasi.