LIMADETIK.COM, SUMENEP – Ribuan warga Nahdliyin berangkat menghadiri acara puncak Harlah 1 Abad NU yang akan berlangsung di Gor Delta Sidoarjo, dan untuk memberikan rasa amana, Polres Sumenep, Jawa Timur, langsung menerjunkan puluhan personel dalam pengawalan.
Apel pengawalan pun langsung dipimpin Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, dalam Gelar Apel yang berlangsung di halaman Sanika Satyawada Mapolres Sumenep, Kapolres menyampaikan imbauan untuk pengawalan para jamaah warga Nahdliyin, Senin (6/2/2023).
“Acara puncak Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo yang akan berlangsung pada hari Selasa 7 Februari besok. Kita langsung menerjunkan puluhan personel untuk pengawalan keberangkatan rombongan warga Nahdliyin” kata Kapolres, AKBP Edo Satya Kentriko.
Lanjut Kapolres, untuk pengawalan jamaah dari Sumenep, pihaknya menerjunkan sebanyak 60 orang personel dan 31 orang Dalmas.
“Peserta jamaah dari Kabupaten Sumenep diperkirakan 4.500 orang dengan jumlah 284 unit kendaraan, terdiri Bus 13 unit, 181 minibus dan kendaraan pribadi 90 unit” ungkapnya.
Kapolres memaparkan teknis dan Jadwal keberangkatan Jamaah Hadir pada Harlah Satu Abad NU dari Kabupaten Sumenep, diantaranya, rencana keberangkatan Hari Senin 6 Februari 2023 pukul 15.00 wib dengan tiga titik kumpul, pertama, parkir masjid Jamik dan alun-alun taman bunga, kedua titik kumpul dua Pondokan Pesantren Al Ihsan Desa Jedung Kecamatan Pragaan, kemudian titik kumpul tiga lapangan parkir PC NU Ranting Pasongsongan.
“Tiap titik kumpul didampingi ambulance dari Dinkes sebanyak 3 unit dengan paramedis dan teknis keberangkatan melekat pada rombongan terakhir sebelum Patwal TUP” ujar Kapolres.
Selanjutnya, kata Kapolres, tehnis Pemberangkatan dibagi menjadi 5, seperti rombongan Kendaraan Pribadi maksimal 5 unit, lalu route mengikuti dari Patwal. Kendaraan diberikan tanda sticker oleh panitia.
“Kendaraan wajib menggunakan driver. Dan kendaraan wajib mentaati route yang telah ditentukan” jelasnya.
Untuk tata tertib selama dalam perjalanan, Kapolres menyampaikan, bahwa ada 4 poin tata tertib yang harus ditaati, pertama, rombongan tidak diijinkan menyalip satu dengan yang lain, kedua, kecepatan maksimal 50-60 KM/Jam dan tetap memprioritaskan kendaraan yang bersifat darurat.
Ketiga, padal dan kepala pengawalan wajib membuat grup WA dengan anggota, Padal Kawal, anggota kawal, ketua rombongan tiap kendaraan peserta Pam Tup, Ketua Banser yang ada dirombongan.
“Untuk tata tertib yang keempat ini, yakni, apabila rombongan terputus karena halangan maka ketua rombongan segera melaporkan kepada Padal melalui WA maupun japri” tukasnya.
