BONTANG – Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, meminta pemerintah untuk memikirkan kembali rencana pemangkasan badan jalan di S. Parman, depan RSUD Taman Husada Bontang.
Ia menilai jika proyek ini memerlukan analisis lebih mendalam untuk memastikan keberlanjutannya serta dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Mengingat pertemuannya dengan Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPPJN) di Balikpapan, proyek ini tidak termasuk dalam program prioritas nasional.
“Kita tahu bahwa pemangkasan jalan ini belum jadi prioritas BPPJN, sehingga masih ada waktu untuk mengkaji solusi yang lebih efektif, seperti pembangunan flyover. Hal ini tidak hanya menguntungkan RSUD, tetapi juga warga sekitar,” ungkap dia, Selasa (12/11/2024).
Dirinya khawatir, tanpa perencanaan yang matang, pemangkasan jalan dapat mengakibatkan dampak negatif seperti penggusuran lahan warga. Ia khawatir, proyek tersebut nantinya malah mempersulit akses warga dan berdampak pada parkiran RSUD.
“Dengan flyover, kita bisa menjaga keberlanjutan fasilitas parkir RSUD tanpa menggusur rumah warga,” paparnya.
Sebelumnya, pada Agustus 2023, pihak BPPJN bersama Komisi V DPR RI telah melakukan survei langsung di jalan S. Parman. Namun hingga saat ini, belum ada langkah konkret untuk memulai proyek pemangkasan tersebut.
Oleh karena itu, ia bilang perlu ada kebijakan yang mempertimbangkan keberlanjutan dan kepentingan masyarakat, serta menyelaraskan perencanaan jangka panjang dengan kebutuhan kota.
Dia berharap pemerintah daerah bersama BPPJN dapat segera merumuskan solusi yang mempertimbangkan semua aspek, agar fasilitas infrastruktur di Bontang tidak hanya mengutamakan pembangunan, tetapi juga kemaslahatan warga sekitar.
