Tangkap Mafia Pupuk.!!, Aliansi Amanat Rakyat Gelar Aksi di Mapolres Sumenep
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Aktivis Aliansi Amanat Rakyat (AAR) menggelar aksi unjuk rasa di Mapolres Sumenep, Jawa Timur. Mereka menuntut agar Polres Sumenep segera menangkap dan menahan inisial W sebagai pelaku penyelundup pupuk ilegal sebanyak 18 ton.
Dalam aksinya, para aktivis menyerukan tuntutannya agar Polres Sumenep segera menangkap dan menahan para pelaku penyelundup pupuk yang ditangkap petugas pada 8 Maret 2023 lalu.
Para aktivis menyoroti sikap Polres Sumenep yang tidak menahan pelaku W bersama dua orang supir truk, dan hanya dikenakan undang undang darurat.
“Sungguh ini adalah tindakan dari penegak hukum yang menurut kami tidak masuk akal dan mencabik cabik keadilan publik. Sungguh keadilan dipermainkan oleh aparat penegak hukum kita” kata M.Darol A’la, kordinator MPR saat orasi, Rabu (5/4/2023).
Selain itu kata Darol, dengan tidak ditahannya para tersangka dan sudah menyerahkannya berkas perkara ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep patut dicurigai adanya permainan terselubung.
“Kenap tidak didalami terlebih dahulu, siapa saja yang terlibat di dalam penyelundupan pupuk ilegal ini. Ada apa dengan Polres Sumenep” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan orator lainnya, Gufron Burhanuddin, ia menyebutkan, seharusnya Polres Sumenep mampu membongkar mafia pupuk di Kabupaten Sumenep, bukan malah mingkem dan terkesan menainkannya.
“Anada semua tahu, kami sebagai anak petani telah gagal melakukan panen, akibat tani kami tidak mendapatkan pupuk yang cukup. Maka dari itu, kami sangat kecewa dengan Kasat Reskrim Polres Sumenep, dia harus bertanggung jawab atas kasus ini’ tandasnya.
Gufron mendesak agar Polres Sumenep segera menangkap dan menahan inisial W atas perbuatannya yang sudah membuat petani di Sumenep sengsara. Pihaknya mewarning polisi untuk segera melakukan penyelidikan mendalam atas siapa saja yang terlibat dalam perkara kasus pupuk ilegal tersebut.
“Kalau kalian (polisi) tidak bisa menangkap tersangka pelaku penyelundupan pupuk ilegal di Sumenep, maka lebih baik buka seragam kalian, karena kalian digaji oleh kami sebagai rakyat” tandasnya.
Aksi unjuk rasa oleh Aliansi Amanat Rakyat, gabungan dari organisasi aktivis di Kabupaten yang terdiri dari MPR Madura Raya, Sumenep Effect, Gerpas, SPS, BPK dan AMPS sempat saling dorong dengan personel kepolisian yang mengamankan jalannya aksi, karena para peserta aksi menaksa untuk bertemu dengan Kapolres Sumenep.