SUMENEP, Limadetik.com – Sebanyak 120 Pondok-pesantren di Kabupaten Sumenep akan mendapatkan bantuan biaya belajar dalam jaringanan (Daring). Hal itu disampaikan Plt.Kasi Pondok Pesantren (Pontren) H.Moh.Rifa’ie Hasyim, Selasa (4/8/2020).
H.Hasyim menjekaskan, pihaknya dalam hal bantuan tersebut hanya mendapatkan tembusan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil) Jawa Timur dan semuanya sudah ditentukan dari pusat, pesantren mana saja yang mendapatkan bantuan biaya untuk Daring.
“Pihak Kamenag Sumenep dalam hal ini Seksi Pontren hanya mendapatkan pemberitahuan dari Kanwil Kamenag Jatim. Jadi sama sekali kami (Kamenag Sumenep, red) tidak ada pengusulan sebab semuanya sudah ditentukan pusat” katanya.
Lanjut H.Hasyim yang juga menjabat Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kamenag Sumenep ini, dari 338 Pondok – Pesantren di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang mendapatkan bantuan daring hanya ada sekitar 120 pesantren. Dari jumlah 120 tersebut semuanya mendapat bantuan biaya daring sebesar Rp. 15 juta. Dan pencairannya pun dibagi menjadi tiga tahap.
“Ada 120 pesantren yang dapat bantuan daring masing-masing 15 juta. Dan itupun pencairannya dibagi menjadi tiga tahap. Perbulan hanya bisa dicairkan 5 juta, bantuan tersebut masuk langsung ke rekening pesantren masing-masing” jelasnya.
Mantan Kasi Pendma Kamenag Sumenep itu berharap kepada semua pesantren yang mendapatkan bantuan daring tersebut agar benar-benar bisa memanfaatkannya sebaik mungkin di tengah situasi pandemi.covid-19 saat ini.
“Harapannya semoga bantuan ini benar -benar bisa dinikmati oleh Kiyai dan Santrinya di pesantren dalam melakukan pengajian atau ta’lim muta’allim selama di pesantren. Sebab Kiyai di pesantren tidak mungkin melakukan ta’lim secara tatap muka dalam situasi yang masih corona seperti sekarang ini” terangnya.
Terkait dengan bantuan ke pesantren tersebut, H.Hasyim mengatakan hingga saat ini pihaknya tengah berusaha menyampaikan informasi ke semua pesantren penerima terkait penggunaaan bantuan untuk daring yang dimaksud. Sebab hingga saat ini pihaknya juga belum menerima juknis dari pihak Kanwil Jatim.
“Untuk saat ini kami hanya menyampaikan informasi melalui teman teman pengawas di daerah masing masing, termasuk ada yang langsung kita hubungi lewat telpon bagi yang bisa” tukasnya.
Ditambahkan Hasyim, untuk ke depannya pihaknya akan bentuk Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Sumenep untuk menampung semua informasi yang ada terkait pondok pesantren. Sebab katanya hingga saat ini hanya pesantren yang belum terbentuk wadahnya sama halnya Madrasah, baik diniyah maupun Ibtida’iyah yang sudah punya wadah atau perkumpulan masing-masing. (yd/red)