SUMENEP, limadetik.com — Tahapan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Sumenep bagi desa yang calon nya lebih dari 5 peserta hari ini Rabu, 2 Oktober 2019 menjalani tes uji kepemimpinan. Kegiatan tes uji kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ini berlangsung di Gedung Islamic Centre di Jalan Raya Batuan, Sumenep.
“Untuk yang ikut tes uji kepemimpinan Calon Kepala Desa itu dibagi beberapa sesi atau gelombang. Dari gelombang 1 hingga gelombang 3, dan itu semua sudah diatur oleh panitia sesuai nomer urut tes calon kades (Cakades) yang sudah diberikan melalui ketua panitia Pilkades masing-masing” kata Soepardi Ketua Panitia Kabupaten Sumenep.
Menurutnya, tes kepemimpinan Cakades diikuti sebanyak 253 Cakades yang tersebar pada 35 Desa di 22 Kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. Namun dari 253 Cakades yang harusnya ikut tes kepemimpinan ternyata terdapat 22 Cakades yang abstain.
“Seharusnya yang ikut tes uji kepeminpinan hari ini Rabu, 2 Oktober 2019 itu sebanyak 253 Peserta, baik daratan maupun kepulauan. Tapi dari catatan ada 22 Orang yang abstain atau tidak datang ke tempat tes” ujarnya.
Pria yang juga salah satu Kabid di DPMD Sumenep ini menuturkan, bahwa tes uji kepemimpinan Cakades saat ini tidak lagi bergantung kepada tinggi pendidikan atau pengalamannya, melainkan akan ditentukan oleh ketangkasannya saat dites oleh tim penguji yang kesemuanya 16 Orang yang sengaja didatangkan dari Universitas Merdeka (Unmer) Malang.
“Terkait dengan nilai ya itu semua ditentukan oleh mereka (Cakades) sendiri, bukan tim penguji yang nentukannya, tapi dari kecerdasan dan ketangkasan para peserta tes ini lah yang hasilnya dinilai oleh 16 Orang tim penguji” terangnya.
Ditambahkannya, untuk hasil tes uji kepemimpinan ini akan langsung diserahkan nanti kepada ketua panitia Pilkades masing-masing yang diperkirakan selesai atau rampung pada jam 15.30 Wib (setengah 4 sore). Dan dipastikan semuanya berjalan sesuai aturan dan tidak ada istilah titipan dan sebagainya.
“Saya berani memastikan tes uji kepemimpinan ini tidak ada embel-embel atau titipan-titipan dari siapun juga, semuanya murni tes. Karena itu kami lakukan tes terbuka seperti sekarang ini agar publik semua ikut mengawasinya” pungkasnya. (yd/yt)
