MEDAN, Limadetik.com – Sebanyak 89.418 orang siswa dari 929 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumatera Utara, mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2018, yang dimulai Senin 2 April 2018.
Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengatakan, dari total 89.418 orang siswa itu, 97% atau sekira 87.544 orang diantaranya sudah mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK), sementara yang mengikuti UN Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) hanya sekira 3% atau 1.874 orang siswa.
“Kalau sekolah yang sudah melaksanakan UNBK mencapai 96,9% dari total SMK kita yang mencapai 929 sekolah. Atau sekitar 889 sekolah,” kata Erry di Kota Medan.
Erry mengaku, masih adanya sekolah dan siswa yang belum melaksanakan dan mengikuti UNBK disebabkan karena terkendala fasilitas untuk mengikuti UNBK seperti ketersediaan jaringan internet dan listrik. “Maklum saja, masih ada sekolah-sekolah kita yang jauh dari pusat ibu kota kabupaten maupun ibu kota kecamatan,” jelasnya.
Sejauh ini, lanjut Erry, belum ada kendala berarti yang ditemukan dalam pelaksanaan UNBK di Sumut. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan untuk memastikan UN berjalan mulus sampai hari terakhir nanti.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan, Sukardi mengakui masalah fasilitas komputer membuat SMK Negeri 2 Medan menggelar UNBK secara bergantian karena jumlah komputer dimiliki tidak sebanding dengan jumlah siswa-siswi mengikuti UNBK.
“Pelaksanaan tiga sesi. Karena, fasilitasnya komputer. Kenapa kita buat tiga sesi karena kita biar bisa bergantian. Kalau satu sesi berarti kita harus menyiapkan 555 dan semua komputer kita pakai PC yang terbagi di enam ruangan,” ucap Sukardi.
Namun begitu, SMK Negeri 2 Medan sudah melakukan pemaksimalan pelaksanaan UNBK dan termasuk melakukan simulasi UNBK sebanyak 3 kali kepada sleuruh siswa-siswi di Sekolah ini.
“Untuk sementara dalam sesi satu peserta kita hadir semua dan tidak ada kendala,” ungkapnya.
(ok/ld)











