Scroll Untuk Membaca Artikel

Waspada! Lima Kecamatan di Sumenep Masuk Zona Merah Banjir dan Longsong

×

Waspada! Lima Kecamatan di Sumenep Masuk Zona Merah Banjir dan Longsong

Sebarkan artikel ini
tanah longsor semarang tewaskan warga antara
Ilustrasi longsor

SUMENEP, limadetik.com – Pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan masyarakat perlu untuk waspada. Khususnya bagi warga yang berada di zona merah banjir dan longsor.

Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terdapat lima Kecamatan yang dinilai rawan banjir dan longsor.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

“Kami sudah melakukan pemetaan terhadap  daerah-daerah yang dinilai rawan terjadi banjir dan longsor,” kata Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Rabu (21/11/2018).

Kelima kecamatan tersebut, yakni bencana banjir di Desa Patean dan Babbalan, Kecamatan Batuan. Kecamatan Kota Sumenep, dan Desa Sendir, Kecamatan Lenteng.

Adapun daerah yang rawan longsor adalah Desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk-guluk dan Desa Basoka, Kecamatan Rubaru.

“Sebenarnya bencana alam bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Maka kami himbau kepada masyarakat untuk selalu waspada,” sarannya.

Disamping itu, sambung Rahman, di Kota Keris juga rawan terjadi angin puting beliung. Bahkan tidak hanya mengancam di wilayah pesisir saja, melainkan juga mengancam semua wilayah di Sumenep.

“Setiap desa yang rawan bencana alam atau yang masuk dalam zona merah, kami telah menempatkan petugas di sana,” tegasnya.

Maka dari itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan seperti saat ini, agar mewaspadai angin puting beliung. Termasuk juga melakukan penebangan pohon tua atau pemangkasan ranting pohon, agar tidak membahayakan saat terjadi angin kencang.

“Kami berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, supaya ada penebangan ranting-ranting pohon di pinggir jalan. Supaya tidak sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” imbuhnya.(hoki/rud)

× How can I help you?