DaerahEkonomi

Santri Millenial Dapat Bantuan Ayam Jawa Super

×

Santri Millenial Dapat Bantuan Ayam Jawa Super

Sebarkan artikel ini
1554721102022

BANGKALAN, Limadetik.com — Kabupaten Bangkalan menjadi Kabupaten kedua setelah Sumenep dalam peluncuran Launching Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Bagi Santri Tani Milenial sekaligus penyerahan bahan praktek mandiri berupa ayam, obat dan pakan di 23 Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM).

Hal itu dilakukan sebagai peningkatan minat santri di bidang pertanian melaui Bimtek ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) diamanahkan melaksanakan program dan kegiatan yang saat ini tengah dilaksanakan salah satunya bimtek di bidang pertanian bagi KSTM sebagai media origanisasi pembelajaran agar bisa mengimplementasikan hasil bimbingan untuk beternak ayam di pondok pesantren.

Dalam kesempatannya, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Dr. Kuntoro Boga Andri menuturkan, salah satu sasaran yang potensial untuk ditumbuh kembangkan minatnya adalah santri yang berada dipondok pesantren. Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Februari, 2019) jumlah pesantren di Indonesia sebanyak 25.515 dengan jumlah santri sebanyak 3.598.950 orang.

“Jadi potensi tersebut untuk mendorong para santri agar berkontribusi aktif di bidang pertanian dalam rangka mendukung program pembangunan pertanian.” katanya, Senin (08/04/2019).

Ia menambahkan, bahwa melalui peningkatan kompetensi santri tani milenial tersebut Kuntoro Boga Andri mengharapkan Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) sebagai media organisasi pembelajaran dalam dunia pertanian.

“Kita berharap bahan praktek mandiri ini dapat diimplementasikan oleh para santri dari hasil bimtek yang dilaksanakan selama dua hari, tanggal 8-9 April 2019. Dan selanjutnya akan dilaksanakan pendampingan oleh para penyuluh dalam mengelola peternakan ayam.” terangnya.

Disamping itu, Kuntoro menerangkan jika perbedaan Santri Milenial Bertani dengan bertani pada umumnya ialah pada pemanfaatan teknologi secara lebih Modern. “Ke depannya alat pertanian dapat dikontrol melalui alat-alat mesin pertanian,” pungkasnya. (ron/yd)