Nasional

Pertama Dalam Sejarah, Siswa Madrasah Asal Sampang Juarai Kompetisi Sains Tingkat Nasional

×

Pertama Dalam Sejarah, Siswa Madrasah Asal Sampang Juarai Kompetisi Sains Tingkat Nasional

Sebarkan artikel ini
20190821 210523

SAMPANG, limadetik.com — Pertama dalam sejarah, siswa madrasah di Kabupaten Sampang, Jawa Timur mampu menjuarai kompetisi sains tingkat Nasional. Rahmawati Siswa Madradah Aliyah (MA) Atsarus Salafiyah  Camplong Sampang mampu menjuarai komepetisi sains tingkat Nasional dan mampu mengalahkan siswa-siswi dari Sekolah umum.

Prestasi yang telah di raih oleh Rahmawati terlebih yang baru saja didapat diantaranya pada tanggal 15 Juli 2019 sebagai juara 1 ekonomi terintegrasi KSM tingkat Kabupaten, tanggal 31 juli 2019 terpilih sebagai juara harapan 3 Olimpiade Ekonomi Se Surabaya dan Madura di STKIP Bangkalan dan beserta teman sekolahnya Eli Wahyuni yang mendapatkan Juara 2 serta pada tanggal 15 Agustus 2019 Rahmawati mendapatkan juara 2 ekonomi terintegrasi sebagai wakil dari Jawa Timur untuk jenjang tingkat Nasional.

IMG 20190821 WA0112
Tabel nama Rahmawati juara sains

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penma) Kementerian Agama (Kemenag) Sampang H. Mawardi menyambut gembira atas prestasi yang telah diraih oleh Rahmawati sebagai siswa Madrasah. Menurutnya  Kementerian Agama sangat mengapresiasi atas prestasi yang telah diraih oleh Rahmawati.

“Alhamdulillah, setelah sekian lama tidak pernah berkompetisi pada ajang KSM Nasional, akhirnya tahun ini kita bisa meloloskan 1 siswa dari MA Atsarus Salafiyah Camplong ananda Rahmawati” tuturnya, Rabu (21/08/2049).

Rahmawati menjadi peringkat satu dengan nilai tertinggi dari 16 besar yang diambil dari juara 2 secara Nasional. “Peringkat dua se Indonesia itu di ambil 16 besar, dan nilainya Rahmawati tertinggi untuk peringkat dua Se Indonesia.” ujar H.Mawardi.

Dihubungi secara terpisah, salah satu guru Madradah Aliyah Atsarus Salafiyah Sutrisno mengaku sangat bersyukur dan juga terharu dengan prestasi yang telah diraih oleh anak didiknya Rahmawati, dirinya berharap dapat meningkatkan minat dan bakat siswa lainnya sehingga ada regenerasi.

Sutrisno juga berharap dapat memberikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa Madrasah tidak tertinggal dalam urusan mata pelajaran umum. “Semoga dapat menghilangkan mindset bahwa MA swasta tertinggal dalam urusan mata pelajaran umum” tukas Sutrisno. (zmn/yd)