Nasional

Muslimat NU Pelopor Utama Membumikan Dakwah Aswaja

×

Muslimat NU Pelopor Utama Membumikan Dakwah Aswaja

Sebarkan artikel ini
Muslimat NU Pelopor Utama Membumikan Dakwah Aswaja

JAKARTA, Limadetik.comMuslimat NU adalah salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama yang paling aktif berkegiatan. Organisasi yang dikelola kaum ibu ini memang sangat masif melakukan kegiatan, terutama dalam melakukan pengajian.

“Namun untuk menghadapi era saat ini, perlu adanya upgrading, inovasi dan adaptasi, terutama peningkatan kapasitas pada pengurus-pengurus Muslimat NU dari bawah,” ungkap Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta Hj Hizbiyah Rochim saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Kader Aswaja Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Pusat.

Muslimat NU sudah saatnya mengevaluasi dan berbenah, “karena kita kurang aktif ke bawah, kurang aktif berdakwah, kurang pendekatan dengan masyarakat di bawah, sehingga anggota Muslimat kita direkrut kemana-mana. Dakwah zaman now memang harus digencarkan dari bawah, sudah saatnya seluruh pengurus cabang mengambil andil dalam menghidupkan pengajian-pengajian,” katanya

Hj. Hisbiyah mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia dan senang melihat para ibu-ibu memakai jilbab serba hijau, karena menunjukkan sebuah kehidupan yang penuh dengan rasa optimis. Rasa optimis untuk membumikan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.

“Setelah dari sini mari bersama kita cancut taliwondo ke pengajian-pengajian, kita sisir dan hidupkan dari paling bawah, kita isi dengan penguatan ke-aswajaan dan ke-NUan, selain itu kita ajak seluruh pengurus dan anggota Muslimat NU untuk merujuk terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),” paparnya di Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Pusat, Senin (09/09).

Istilah cancut taliwondo, lanjutnya, memiliki arti bersegera berangkat mengerjakan tugas atau kerja keras. Secara filosofis, cancut taliwondo memiliki makna ikut bekerja sama dengan segenap kemampuan yang dimiliki, dan tidak hanya berpangku tangan.

Dalam berorganisasi ada beberapa hal yang menjadi tujuan mulia, salah satunya ialah mengabdi. “Mengabdi untuk meneruskan para Ulama, bukan untuk mencari kedudukan, bukan mencari sesuatu tetapi semata-mata untuk pengabdian. Dan arti pengabdian itu adalah niat dengan baik dan ikhlas,” jelasnya

Selain itu, Hj. Hisbiyah mengajak seluruh anggota Muslimat NU agar cerdas dalam memilih guru atau kiyai, jangan terpengaruh oleh orang-orang yang beragama secara radikal, karena menurutnya sudah banyak orang-orang yang mudah tersulut emosi, bahkan ada anggota Muslimat NU yang ikut terpengaruh dari beberapa Majelis Taklim yang guru atau kiyainya tidak jelas asal usulnya.

“Harus tahu siapa gurunya, baik ustadz maupun ustadzanya, apakah sejalan dengan kita, apakah dia ber Ahlussunnah Waljama’ah, kalau tidak lebih baik kita cari yang sejalan dengan kita semuanya yaitu dari ustadz atau ustadzah Muslimat atau dari Nahdlatul Ulama,” paparnya

Pelatihan yang akan berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota Muslimat NU Jakarta Pusat, dan berikutnya akan menyisir pada seluruh Pimpinan Cabang Muslimat NU di DKI Jajkarta. (An/Yt)