Nasional

Soal Fosfat di Sumenep, Begini Perspektif Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur

×

Soal Fosfat di Sumenep, Begini Perspektif Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Soal Fosfat di Sumenep, Begini Perspektif Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur
FOTO: Mathur Husyairi

SUMENEP, LimaDetik.Com – Usai serap aspirasi masyarakat, Reses 1 tahun 2021, Mathur Husyairi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil 14 Madura mendapatkan respon baik, dibuktikan dengan banyaknya keluhan, saran dan pertanyaan yang disampaikan oleh para akademisi yang ikut serta hadir dalam acara reses tersebut yang berlangsung di Warkop Cuan Jalan Adhirasa Desa Kolor Kota Sumenep, Selasa (2/3/2021).

Dalam pernyataannya, Mathur Husyairi DPRD Provinsi Jawa timur Dapil 14 Fraksi keadilan bintang nurani, mengakui jika Sumenep memang memiliki kandungan yang sangat luar biasa.

“Kapasitas saya sebagai anggota DPRD Provinsi jawa timur, bukan tentang menerima atau menolak penambangan itu. Harus diperhatikan terkait dengan lingkungan, kemudian bagaimana tata kelolanya, jika ini sudah dianggap bagus dan diterima oleh masyarakat sekitar dan pemangku kebijakan dan bermanfaat bagi pemerintah kabupaten sumenep dengan memperhatikan tata kelola yang baik, kemudian tidak merusak lingkungan sekitar, kenapa harus tidak” katanya.

Baca juga:
Wacana Madura Jadi Provinsi, Ini Kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi
Gelar Reses di Sumenep, Anggota DPRD Jatim Tampung Aspirasi Masyarakat

Diketahui memang tambang fosfat ramai diperbincangkan publik, dengan penolakan dari berbagai pihak, namun sikap tegas dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sumenep dan pemerintah kabupaten sumenep, terkesan masif.

“Jika ada penolakan dari masyarakat, tokoh masyarakat dan ormas, maka perlu dipertimbangkan ulang untuk melakukan penambangan fosfat, tentunya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Sumenep dan Bupatinya harus memperhatikan itu, jangan dipaksakan agar tidak timbul gejolak” imbuh Mathur.

Kesejahteraan masyarakat itu, tambah Mathur, tidak harus dijawab dengan penambangan fosfat. “Ada potensi lain yang bisa digali, seperti optimalisasi partisipasi interest dari pendapatan migas, itu saja yang dioptimalkan, atau menekan angka kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) di kabupaten sumenep” tukasnya.

(Jrl/yd)