LIMADETIK.COM, SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH.MH sambut baik dan mengapreaiasi langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep terkait program Jaksa Jaga Desa yang diinisiasi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk memberikan ruang konsultasi pada setiap Kepala Desa.
Hal demikian diutarakan Bupati Achmad Fauzi saat menghadiri dan membuka acara atau launching Jaksa Jaga Desa yang berlangsung di Balai Desa Pabarasan, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022).
Dalam kesempatan itu Bupati Fauzi menyampaikan bahwa langkah dan inisiasi yang dibangun oleh Kejari Sumenep beserta Pemkab setempat untuk memberikan kesempatan bagi Kepala Desa melakukan konsultasi bersama pihak penegak hukum berkaitan dengan cara bagaimana mengolola Dana Desa dengan tepat dan terbebas dari jeratan hukum.
“Kegiatan ini positif ya. Kita sangat mengapresiasi langkah bapak Kajari Sumenep, ini merupakan inovasi yang baru, saya fikir ini luar biasa karena ada ruang untuk konsultasi bagi kepala desa dengan pihak Kejari” terangnya.
BACA JUGA: “Jaksa Jaga Desa”, Kajari Sumenep Ingatkan Penggunaan DD Tepat Sasaran
Bupati berharap, dengan adanya program Jaksa Jaga Desa ini, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh kepala desa yang ada dalam menentukan arah kebijakan dan penggunaan anggaran desa yang tepat penggunaannya.
“Jadi karena memang di Desa ini terkadang lalai dalam mengambil kebijakan, sehingga tidak jarang terjadi sesuatu yang bertabrakan dengan regulasi undang undang, itu semua karena memang kadang dari lenahnya SDM yang ada. Maka melau ini kami (Pemkab) Sumenep mendorong agar Kepala Desa mau belajar dengan baik” tandas Bupati.
Adapun dasarnya tambah Bupati Fauzi, Jaksa Jaga Desa ini memberikan peluang sekaligus membuka ruang untuk audiensi, maupun diskusi bagi Kepala Desa dengan Kejaksaan, tentu berkaitan dengan pengembanga desa itu sendiri di bidang hukum.
“Kalau ini dilaksanakan dengan baik, saya yakin desa tidak akan lagi bingung saat menentukan bagaimana cara pengelolaan dan penggunaan anggaran yang benar. Maka kedepan tidak akan ada lagi kejadian desa takut mengambil keputusan untuk pemakaian anggaran” tukasnya.