Nasional

Hari Pertama Tahun 2023, Jurnalis Sumenep Lombakan Latto Latto

×

Hari Pertama Tahun 2023, Jurnalis Sumenep Lombakan Latto Latto

Sebarkan artikel ini
Hari pertama tahun 2023, Jurnalis Sumenep Lombakan Latto Latto
FOTO: Jurnalis Sumenep memberikan kesempatan lomba latto latto bagi anak usia SD/SMP

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Hari pertama tahun 2023, jurnalis sumenep warnai dengan lomba latto latto antar wartawan, Minggu (1/1/2023)

Lomba latto latto bertujuan untuk turut serta mendukung kegiatan tradisional yang saat ini sedang viral dan menjadi permainan idaman anak usia SD maupun SMP.

Ketua panitia, Didik Setia Budi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan upaya jurnalis sumenep dalam menyemarakkan memontum hari pertama tahun 2023.

Disamping itu, Didik menilai, permainan latto latto berpotensi baik dilestarikan, karena berhasil mengubah kebiasaan anak usia SD dan SMP.

“Kami melihat permainan latto latto berhasil merubah kebiasaan anak. Biasanya, sibuk dengan gadget masing masing, tapi kini berbeda, mereka memiliki interaksi baru, lewat permainan tradisional ini, makanya wartawan sumenep wajib mendukung, agar semakin digemari anak,” kata Didik.

Didik merencanakan lomba latto latto ini akan konsisten dilaksanakan bersama 6 perkumpulan wartawan di Sumenep, sekaligus memperkuat silaturahmi antar jurnalis.

“Insya Allah kami konsisten meggelar lagi lomba latto latto ini, dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk yang sudah support acara ini, saya ucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tinggi,” ujarnya.

Ditempat yang sama, lomba latto latto antar wartawan ini diacungi jempol oleh wakil rakyat Fraksi PKB DPRD Sumenep, H.Herman Dali Kusuma.

Menurutnya, lomba latto latto langkah wartawan mengenalkan permainan tradisional bagi anak usia SD atau SMP.

“Sangat bagus, agar generasi muda sekarang tahu. Ini lho mainan tradisional kakek dan neneknya dulu. Mainan sederhana. Dulu belum ada handphone dan media sosial,” terangnya.

Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar berharap, praktek cinta kegiatan tradisonal seperti yang digagas jurnalis sumenep, mestinya disambut baik semua pihak dan terus digalakkan.

“Kalau menurut saya, dinas terkait perlu ikut ambil bagian dalam giat permainan tradisional (latto-latto) agar anak-anak kita di Sumenep tidak sepenuhnya menghabiskan waktunya dengan bermain gadget seperti handphone.” katanya.

Bahkan, budayawan ini menyebutkan, permainan latto latto merupakan bagian dari kegelisahan budaya. Seorang anak sudah bosan dengan kegiatan elektronik yang membosankan.

“Makanya mereka ingin kembali pada tradisi lama, bersyukur sekali, teman teman wartawan masih peduli dan menyediakan ruang gembira buat anak sumenep,” pungkasnya.