PAMEKASAN, Limadetik.com – Aksi Unras dari massa Aliansi Na’ Potonah Buje meminta tanggapan tegas dari pihak DPRD Kabupaten Pamekasan untuk menolak dengan adanya Import garam yang menjadi carut marut Import di Kabupaten Pamekasan.
Dalam Aksi Unras penolakan Impor Garam di Kabupaten Pamekasan, pada Senin (20/2/2018 ) sekitar pukul 09.00 Wib,Korlap Aliansi Na’ Potonah Buje mengatakan , bahwa mereka merasa sangatlah tidak setuju dan menolak keras terkait Impor garam.
Para peserta Unras membacakan tuntutan nya,”Dengan ini kami sebagai Aliansi Na’ Potonah Buje mengajukan beberapa tuntutan pada Wakil Rakyat yakni DPRD Pamekasan diantaranya,”
1. DPRD harus menolak Import Garam.
2. Meminta DPRD Jatim untuk tetap konsisten pada pernyataannya, tolak Garam Import.
3. Usut tuntas Praktek Praktek Begal Garam.
4. Panggil PT. Mitra Tunggal Swakarsa dan PT. Garindo Sejahtera Abadi untuk memberikan penjelasan permasalahan Impor Garam.
5. Kembalikan Regulasi Impor Garam seperti semula, Wajib Importir membeli Garam Lokal dalam kategori garam konsumsi.
6. Musnahkan garam import PT. Mitra atau PT. Garindo agar tidak merembet ke pasar garam konsumsi untuk menjaga agar harga garam lokal tidak jatuh.
Pembacaan tuntutan tersebut disampaikan dengan lantang di depan Kantor DPRD Pamekasan.
Sementara itu,dari pihak anggota DPRD Pamekasan tak satu pun yang menemui para peserta Unras, sehingga membuat pihak dari Aksi Unras Aliansi Na’ Potonah Buje merasa kecewa berat.
Salah satu Seketaris Dewan, Marsuqin berusaha menyampaikan pada peserta Unras,” Bahwa saya meminta kepada massa Aliansi Na’ Potonah Buje untuk mengatur ulang waktunya, yang di karenakan Ketua Komisi IV tidak ada di tempat,” ungkap nya.
Seketaris Dewan menambahkan,”Supaya aspirasi kawan kawan ini bisa ditemui langsung oleh bapak anggota DPRD,” ucap Masruqin di hadapan massa aksi Aliansi Na’ Potonah Buje. (Mer/Hen/LD).
