
PAMEKASAN – Limadetik.com, Pembelian tembakau oleh PT Bawang Mas Grup dipastikan sudah ditutup. Hal tersebut dinyatakan langsung oleh H. khairul Umam atau H. Her kepada awak media di gudang induk yang terletak di Jl. Raya Blumbungan, Jum’at (25/10/2024).
H. Her Owner PT. Bawang Mas sekaligus Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pengusaha Tembakau (P4TM) menyatakan, gudang miliknya sudah tidak lagi membeli tembakau sebab musim panen sudah selesai.
“Bismillah, wal hamdulillahi robbil aalamiin, tembakau sudah selesai, hasilnya memuaskan,” katanya.
Menurutnya, berkat do’a dan perjuangan para ulama, hasil panen tembakau tahun ini memuaskan bagi para petani.
Sosok pengusaha yang dikenal dermawan dan peduli terhadap kesejahteraan petani tembakau ini bersyukur lantaran harga tembakau mencapai Rp85.000 dan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Sedangkan harga terendah di Rp50.000.
Kualitas tembakau menurutnya cukup bagus. Namun, belakangan mulai berkurang lantaran terjadi hujan.
Capaian produksi tembakau tahun 2024 menurut H. Her tembus di kisaran 40 ribu ton. Hal itu melebihi dari target kebutuhan pabrikan yang berada di 28 ribu ton.
Artinya, jumlah tersebut masih terdapat kelebihan stok sebesar 12 ribu ton.
Kata H. Her, gudang miliknya menargetkan pembelian sebesar 6 ribu ton. Namun, dirinya tidak bisa memastikan pembelian produksi tembakau yang sudah diserap.
“Tapi alhamdulillah, berkat do’a dan perjuangan para alim ulama’, do’a para santri, dan teman-teman pabrikan juga membantu untuk menyerap, alhamdulillah selesai terserap, kecuali yang hitam akibat terkena hujan, itu sudah kehendak Tuhan, jadi kita tak bisa membela itu,” kata H. Her yang dikenal sebutan Sultan Madura.
H. Her bersyukur, harga tembakau dan hasil serapan produksi tembakau masyarakat petani Madura seiring dengan harapan dan perjuangan para ulama untuk memenuhi permintaan pasar dengan harga yang cukup tinggi dan kualitas bagus.
“Alhamdulillah, sesuai dengan harapan para ulama’ dan kita semua serapan tembakau habis, harapan itu terpenuhi semua,” tukas H. Khairul Umam. (*)