Daerah

Aktivis KMS Soroti Pernyataan Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep yang Persilahkan SDN Pamolokan III Pakai Uang BOS untuk Rehab

×

Aktivis KMS Soroti Pernyataan Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep yang Persilahkan SDN Pamolokan III Pakai Uang BOS untuk Rehab

Sebarkan artikel ini
Aktivis KMS Soroti Pernyataan Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep yang Persilahkan SDN Pamolokan III Pakai Uang BOS untuk Rehab
Atap ruang belajar SDN Pamolokan III Sumenep

Aktivis KMS Soroti Pernyataan Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep yang Persilahkan SDN Pamolokan III Pakai Uang BOS untuk Rehab

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Persoalan atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pamolokan III Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang atapnya bolong saat proses rehab gedung berlangsung dapat sorotan Kaukus Muda Sumenep (KMS), pasalnya, gedung sekolah tersebut pada tahun 2024 telah mendapatkan bantuan dari dana APBD sebesar Rp 400 juta lebih.

Ketua Kaukus Muda Sumenep (KMS) Dedi Riswanto mempertanyakan pekerjaan rehab gedung SDN Pamolokan III yang menelan dana APBD 2024 sebesar Rp 400 juta, namun dengan hasil yang dinilai tidak jelas penyelesaiannya.

“Pernyataan Kabid SD Disdik Sumenep kalau saya baca dibeberapa media, ini menandakan tidak tuntasnya sebuah perencanaan pada rehab gedung SDN Pamolokan 3. Anggaran sebesar Rp 400 juta itu plafon tidak bisa diselesaikan” kata Dedi, Jumat (17/1/2025).

Disamping itu kata Dedi, proyek rehab tersebut merupakan anggaran tahun 2024, akan tetap hingga saat ini tahun 2025 kunci belum diserahkan kepada pihak sekolah. Hal ini lanjut Dedi patut dicurigai adanya permainan dari pihak Dinas Pendidikan Sumenep.

“Harus diperjelas kepada publik, kenapa proyek rehab SDN Pamolokan III ini kan anggaran tahun 2024, kenap sampai sekarang kuncinya juga belum diserahkan kepada sekolah, belum lagi plafon yang bolong ini. Dan jika masih tidak jelas kami akan turun jalan dan melaporkan persoalan ini ke APH” tegasnya.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi media Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep Ardiansyah Ali Shochibi mengakui, bahwa atap di dalam sekolah tersebut rusak saat rehabilitasi berlangsung. Namun ia tetap berkilah bahwa tidak ada anggaran untuk perbaikan atap dimaksud.

“Khusus pada atap, tidak ada anggaran. Karena anggaran Rp 400 juta sebenarnya itu hanya untuk dua ruang, sehingga dinas merehab secara keseluruhan tiga ruangan tersebut,” ujarnya.

Menurut Ardi, untuk memperbaiki yang kurang tersebut bisa dilakukan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sebab, dana rehabilitasi memang sudah sesuai dengan pembangunan yang dianggarkan dua ruang tersebut.

“Persoalan anggaran ini hanya sampai pada penyelesaian rehabilitasi sekolah SDN Pamolokan III sepenuhnya diurus pihak dinas,” ujarnya.

Ardi menjelaskan, sampai sekarang atap ruang belajar di dalam sekolah SDN Pamolokan III tidak bisa diselesaikan karena anggaran rehabilitasi sudah disalurkan sebagaimana mestinya.

“Sudah, pihak sekolah sudah menerima keputusan tersebut meskipun harus melihat kondisi sekolah belum selesai dan masih belum menerima kunci sekolah SDN pamolokan III” jelasnya.