Kesehatan

Hasil Tes Urine Bocah 3 Tahun di Riau Akan Segera Dibawa Ke BNN Setelah di Nyatakan Positif

×

Hasil Tes Urine Bocah 3 Tahun di Riau Akan Segera Dibawa Ke BNN Setelah di Nyatakan Positif

Sebarkan artikel ini
test urine
Illustrasi tes urine

RIAU, Limadetik.com – Setelah urine bocah 3 tahun 8 bulan di Riau selesai dites dengan hasil yang positif narkoba akan segera dibawa ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta. Pemeriksaan itu dilakukan setelah didapat dua hasil berbeda saat pemeriksaan awal.

“Setelah pengambilan urinenya selesai dan sudah dites, nanti akan dikirim ke Jakarta. Bawa ke BNN nanti,” tutur Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto di Kantor Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (3/4/2018).

Sedikit agak membingungkan, sebab awalnya, urine bocah berinisial CS itu dinyatakan positif narkoba usai diperiksa di rumah sakit. Namun setelah diperiksa ulang oleh pihak kepolisian, hasilnya malah negatif narkotika.

“Tentunya kita harapkan ada suatu informasi yang aktual akurat dan pastinya bisa dipertanggung jawabkan, yang update, terkini. Dan hari ini informasinya sudah akan keluar dari Balai POM,” jelas Eko.

Kejadian tesebut diatas, saat seorang ibu dan balita di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau positif narkoba diduga usai memakan permen. Sang ibu berinisial RN dan balita CS positif narkoba yang mengandung methafetamin dan amphetamin.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Laode Proyek menjelaskan awalnya pihaknya telah mendapatkan informasi dari pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Meranti yang tidak lain yaitu ibu si bocah yang tinggal di Jalan Alah Cikpuan, Gang Mulia Selatpanjang pada 31 Maret 2018.

Beli Lima bungkus Permen

permen narkoba
Illustrasi permen narkoba

Berdasarkan pengakuan RN, dia dan sang anak sebelumnya pada Jumat 30 Maret 2018 bermain di rumah ayahnya atau kakek dari sang anak yang berinisial AR. Saat itu, AR sempat membelikan lima bugkus permen di warung dekat rumahnya.

“Waktu itu anaknya memakan sebanyak tiga bungkus permen dan ibunya sisanya,” kata Loade saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin 2 April 2018.

Kemudian, berselang tiga jam, usai memakan permen tersebut balita berumur 3 tahun 8 bulan ini mengalami perubahan perilaku. Seperti mengalami gangguan susah tidur dan berbicara tidak karuan hingga keesokan harinya. Karena itu, pihak keluarga langsung melaporkan kepada pihak yang berwajib. (trb/ld)