Mahasiswa Teknik Industri UTM Selenggarakan Sosialisasi Anti-Bullying
LIMADETIK.COM, BANGKALAN – SMP Negeri 2 Kamal bekerja sama dengan mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan kegiatan sosialisasi anti-bullying, pada Jumat (5/12/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari project tugas akhir mata kuliah Pancasila dengan mengusung tema “Padamkan Api Bullying, Nyalakan Api Kepedulian.”
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa memberikan edukasi mengenai pentingnya mengenali berbagai bentuk perundungan yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Materi yang disampaikan mencakup bullying fisik, verbal, sosial, dan digital yang kini semakin sering dialami siswa di usia remaja.
Para pemateri, Ahmad Syafi Udin Zhuri dan Abdur Rahman Sholeh, menjelaskan bahwa bullying bukan hanya berdampak pada kondisi fisik korban, tetapi juga memengaruhi aspek psikologis seperti rasa cemas, tekanan mental, hingga menurunnya motivasi belajar. Mereka juga menekankan pentingnya keberanian untuk melapor apabila mengalami atau menyaksikan tindakan perundungan.
Selain penjelasan mengenai dampak bullying, siswa mendapatkan panduan mengenai langkah pencegahan, cara memberikan dukungan kepada teman yang menjadi korban, serta prosedur pelaporan yang benar agar tindak perundungan dapat segera ditangani oleh pihak sekolah.

Ketua pelaksana kegiatan, Ahmad Syafi Udin Zhuri, menyampaikan bahwa sosialisasi ini digelar sebagai bentuk kepedulian mahasiswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan saling menghargai.
“Melalui kegiatan ini, siswa SMP Negeri 2 Kamal lebih sadar akan bahaya bullying dan mampu menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama” katanya.
Acara ini juga diisi sesi tanya jawab yang berlangsung penuh antusiasme. Para siswa tampak aktif menyampaikan pertanyaan dan pengalaman mereka terkait bullying di sekolah.
“Sebagai bentuk apresiasi, beberapa siswa yang berpartisipasi aktif mendapatkan hadiah dari panitia” ujar Syafi Udin Zhuri.
Syafi berharap sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan kesadaran tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya kepedulian dan empati di sekolah” pungkasnya.












