BONDOWOSO, limadetik.com — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembagunan (PPP) Bondowoso mengelar Rapat Pimpinan Cabang III untuk memberikan Pendidikan Politik kepada kader partai di Aula Hotel Palm, Minggu (10/11/2019).
Rapimcab yang mengusung tema “Peningkatan Kedewasaan dalam Memelihara Persatuan dan Kesatuan serta Sosialisasi Undang-Undang Pondok Pesantren No 18 Tahun 2019” ini dihadiri Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin, Sekjen DPW PPP Jatim Norman Zen Nahdi, KH Maimun Abdul Wafi, KH Hasan Abdul Muiz, KH Nawawi Maksum, segenap pengurus cabang dan anak cabang PPP se Bondowoso.
Bupati Salwa Arifin yang juga sebagai Majelis Pertimbangan Cabang (MWC) PPP DPC Bondowoso menyampaikan bahwa pendidikan politik sangatlah penting sehingga PPP Bondowoso bisa berpolitik secara dewasa.
“Berpolitik secara dewasa itu harus mampu merangkul semua kalangan, jangan sampai ada permusuhan, apa lagi Islam tidak mengajarkan permusuhan, dan kedewasaan politik ini sangatlah penting” jelas Bupati dalam sambutannya.
Menurutnya, bahwa kedewasaan dalam memelihara persatuan dan kesatuan Bangsa sangat dibutuhkan maka PPP harus mampu bermanfaat kepada kemaslahatan.
Sementara itu Ketua DPC PPP Bondowoso Buchori Mun’im mengatakan bahwa Rapimcab III kali ini salah satunya guna mengkanter retorika politik yang terjadi akhir – akhir ini.

“Baik struktur maupun masyarakat kita kumpulkan karena kita tahu ,bahwa pada saat Pilkada banyak massa yang mendukung ,kita hari ini minta mereka berkumpul untuk mendapatkan penjelasan politik yang berkembang” ungkap Buchori.
Lebih lanjut Bochori menerangkan, kalau interpelasi nanti temen – temen lagi akan menjelaskan bahwa interpelasi itu tidak perlu ditanggapi terlalu serius karena memang hak anggota DPRD.
“Mengenai interpelasi dan ternyata sudah memenuhi sudut prosedur, kemarin kita paripurna temen – temen sudah menyampaikan secara lisan aspirasi kemudian disampaikan dalam paripurna sudah disetujui besok masih ada rapat toleransi tanggapan fraksi masing-masing” tambahnya.
Jadi Rapimcab ini sebagai ajang silaturahmi, kemudian ingin tahu penjelasan kenapa di Bondowoso sampai terjadi interpelasi.
“Interpelasi masih berproses apakah interpelasi itu nanti bisa terjadi atau tidak masih dalam proses sehingga menghadapi interpelasi ini biasa – biasa saja, yang luar biasa ini kan karena tidak pernah terjadi di Bondowoso, dan jika dikatakan berdampak akan bupati akan tergeser saya pikir mungkin isu – isu yang berkembang di luar saja ya wajarlah” lanjutnya.
Masih menurut Buchori, semuanya bisa berlangsung dengan aman, dan pihaknya akan komunikasi juga dengan PKB, juga komunikasi dengan PDIP dan fraksi lainya. (budhi/yd)